KPU Kota Probolinggo Gelar Sekolah Kepemiluan 2021, Mencetak Generasi Berkualitas dan Berintegritas

Tadatodays
Tadatodays

Tuesday, 28 Dec 2021 18:39 WIB

KPU Kota Probolinggo Gelar Sekolah Kepemiluan 2021, Mencetak Generasi Berkualitas dan Berintegritas

KADER DEMOKRASI: Puluhan peserta Sekolah Kepemiluan foto bersama dengan Komisioner KPU Kota Probolinggo usai penutupan.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - KPU Kota Probolinggo menggelar Sekolah Kepemiluan 2021. Kegiatan itu dilaksanakan selama 6 kali pertemuan secara tatap muka. Satu pertemuan di antaranya dilakukan dengan praktikum ke kelurahan-kelurahan. Total ada 40 orang yang menjadi peserta setelah sebelumnya dilakukan seleksi.

Komisioner KPU Kota Probolinggo Divisi Hukum dan Pengawasan Akhmad Faruk Yunus Putra mengatakan, kegiatan itu digelar sebagai upaya untuk memberikan pemahaman tentang demokrasi, pemilu, maupun politik.Tema yang diusung adalah “Mencetak Generasi Berkualitas Menuju Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 Berintegritas”.

“Sasarannya adalah anak-anak muda yang usianya di atas 17 tahun dan maksimal 40 tahun,” katanya. Para peserta yang terlibat, berasal dari berbagai latar belakang. Mulai organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan, akademisi, aktivis perempuan, hingga komunitas. Terpilihnya puluhan peserta dari berbagai latar belakang ini diharapkan menjadi agen yang mengkampanyekan pentingnya demokrasi dan pemilu.

KULIAH UMUM: Komisioner KPU Jatim Divisi Hukum dan Pengawasan Muhammad Arbayanto memberikan pendalaman materi mengenai demokrasi pada peserta seusai pembukaan.

Seperti sekolah pada umumnya, timnya menyusun modul pembelajaran untuk membekali puluhan peserta. Materi yang disuntikkan pada peserta di antaranya, Pentingnya Pemilu, Demokrasi, dan Partisipasi; Sistem dan Lembaga Penyelenggara Pemilu/Pemilihan; Penyelenggaraan Tahapan Pemilu/Pemilihan; Politik Uang dan Pencegahannya; Teknik Identifikasi Hoaks; dan Pemahaman tentang Focus Group Discussion (FGD).

Narasumber yang dihadirkan mulai dari Komisioner KPU Provinsi Jawa Timur yakni Arbayanto, Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan serta Rochani, Ketua Divisi Litbang dan SDM. Selain itu, seluruh Komisioner KPU Kota Probolinggo juga menjadi narasumber. “Setiap materi 2 jam. Tidak hanya monolog, namun juga diskusi,” terangnya.

TERBAIK: Wahid Hasyim dan Iradhatul Hasanah ditetapkan sebagai peserta terbaik. Keduanya berfoto bersama dengan Komisioner KPU Jatim Rochani dan Komisioner KPU Akhmad Faruk Yunus Putra.

Sekolah Kepemiluan tersebut dibuka Rabu (8/12/2021). Hadir dalam pembukaan tersebut, Asisten Administrasi dan Pemerintahan Budiono Wirawan, Kabid Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Abdi Firdausi; Ketua Bawaslu Kota Probolinggo Azam Fikri; dan Ketua KPU Kabupaten Probolinggo Lukman Hakim.

Dalam sambutannya, Asisten Administrasi dan Pemerintahan Budiono Wirawan yang mewakili Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, pihaknya mengapresiasi program KPU. “Harapannya, Sekolah Kepemiluan ini meningkatkan pemahaman publik sehingga masyarakat menggunakan hak pilihnya secara rasional,” katanya.

Ketua KPU Kota Probolinggo Ahmad Hudri mengatakan, kegiatan yang digagas Divisi Hukum dan Pengawasan ini sebagai upaya mengedukasi masyarakat. “Peserta yang terpilih setelah seleksi, diharapkan juga menularkan ilmunya pada sekitarnya. Sehingga upaya kita bersama agar partisipasi pemilih meningkat bisa terealisasi,” jelasnya. (*/sp)

PAPARAN: Komisioner KPU Kota Probolinggo Divisi Hukum dan Pengawasan Akhmad Faruk Yunus Putra saat memberikan materi pada peserta Sekolah Kepemiluan.

Turun ke Kelurahan dengan Pemilih Rendah saat pemilu 2019

TIDAK hanya memakai metode classical, Sekolah Kepemiluan yang digagas KPU Kota Probolinggo juga menerapkan praktikum pada pertemuan keempat. Sasarannya, adalah kelurahan dengan partisipasi pemilih paling rendah di masing-masing kecamatan. Total ada 5 kelurahan yang menjadi sasaran praktikum para peserta.

Di antaranya, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan; Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan; Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih; Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran; dan Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok. Masing-masing kelurahan diterjunkan 8 peserta.

SERIUS: Peserta mengikuti Sekolah Kepemiluan dengan dua metode pertemuan. Yakni kelas dan praktikum. Dalam praktikum, peserta dibagi 5 kelompok dan terjun ke 5 kelurahan di masing-masing kecamatan yang partisipasinya terendah saat Pemilu Serentak 2019.

“Peserta kami minta berkoordinasi dengan kelurahan. Mereka kemudian melakukan sosialisasi pada 20 perwakilan warga dari berbagai latar belakang. Misalnya, RT/RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, maupun kalangan perempuan,” kata Komisioner KPU Kota Probolinggo Divisi Hukum dan Pengawasan Akhmad Faruk Yunus Putra.

Dengan sosialisasi tersebut, diharapkan perwakilan warga tersebut semakin tercerahkan akan pentingnya keterlibatan dalam Pemilu maupun Pemilihan. Warga juga diharapkan menyampaikan informasi tersebut pada komunitasnya. Setelah praktikum usai, pertemuan kelima dilakukan evaluasi sekaligus penutupan.

“Evaluasi penting dalam setiap kegiatan. Saat evaluasi, kami juga meminta setiap kelompok yang turun ke kelurahan untuk presentasi,” katanya. Saat penutupan, juga disampaikan peserta terbaik. Yakni, Iradhatul Hasanah dan Wahid Hasyim. (*/sp)


Share to