Kunjungi Banyuwangi, Mensos Saifullah Yusuf dan Luhut Tinjau Pengolahan Kopi Tradisional

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Thursday, 02 Oct 2025 18:52 WIB

Kunjungi Banyuwangi, Mensos Saifullah Yusuf dan Luhut Tinjau Pengolahan Kopi Tradisional

KUNJUNGAN: Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (KPTDP) Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau pengolahan kopi di Banyuwangi, Kamis (2/10/2025).

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Menteri Sosial Saifullah Yusuf bersama Ketua Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah (KPTDP) Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Banyuwangi, Kamis (2/10/2025). Mereka meninjau progres program percontohan (piloting) digitalisasi bantuan sosial (bansos) nasional.

Dalam kunjungan tersebut, keduanya menyempatkan diri singgah ke Kampung Kopi Gombengsari di Kecamatan Kalipuro. Ini merupakan kawasan penghasil kopi robusta dan kopi lanang yang telah mengantongi sertifikasi Indikasi Geografis (IG).

Didampingi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Mensos yang akrab disapa Gus Ipul dan Luhut berkesempatan menikmati kopi robusta khas Gombengsari sambil duduk santai di tengah hamparan kebun kopi.

“Kopinya mantap,” ujar Luhut setelah menyeruput kopi lanang robusta hasil olahan petani setempat.

Selain mencicipi, keduanya juga meninjau langsung proses pengolahan kopi tradisional. Mulai dari penyangraian biji, penumbukan, hingga pengayakan menjadi bubuk kopi siap seduh.

Berbagai produk olahan kopi milik UMKM Banyuwangi turut dipamerkan dalam kesempatan tersebut. Gus Ipul dan Luhut mengapresiasi kemasan serta branding produk-produk lokal tersebut. “Branding-nya sudah bagus,” kata Gus Ipul.

Sedangkan Luhut menilai Banyuwangi memiliki potensi besar dalam pengembangan industri kopi. Ia pun mengungkapkan rencana pembangunan laboratorium riset kopi di daerah tersebut. “Di sini ekosistemnya sudah terbentuk, ini yang sangat penting. Kita akan coba riset kopi di sini, juga rencana membangun laboratorium pengembangan kopi di Banyuwangi,” ujarnya.

Bupati Ipuk menambahkan, Desa Gombengsari memiliki lahan kopi rakyat seluas sekitar 600 hektare. Ekosistem pertanian di wilayah tersebut juga terintegrasi dengan peternakan, menciptakan sistem yang lebih berkelanjutan. “Dari hulu ke hilirnya sudah tertata. Kotoran ternak diolah menjadi pupuk organik yang menyuburkan tanaman kopi mereka,” jelas Ipuk.

Kampung Kopi Gombengsari kini menjadi salah satu ikon agrowisata sekaligus pusat produksi kopi unggulan di Banyuwangi. (azi/why)


Share to