PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kelurahan Mayangan Kota Probolinggo bersama masyarakat menggelar Festival Pasar Lawas Kampung Benteng, Sabtu (11/03/23). Bertempat di Kampung Benteng Jl. Ikan Lumba-Lumba Kelurahan Mayangan, festival ini digelar sebagai salah satu upaya melestarikan budaya masyarakat di Kampung Benteng.

Sebutan Kampung Benteng merujuk keberadaan sebuah benteng peninggalan masa kolonial Belanda. Dibangun pada 1863, benteng tersebut pada masanya merupakan tempat penyimpanan logistik dan untuk mengontrol lalu lintas perdagangan.

Dalam festival Sabtu malam itu terdapat beberapa kesenian yang ditampilkan. Tujuannya agar masyarakat lebih mengenal dan tidak lupa dengan budaya sekitar, seperti tarian tradisional dan musik Dug-Dug Cokro Budoyo. Selain itu, ada pula bazaar makanan tradisional, seperti kucur, lemper, lemet, dawet, dan masih banyak lagi.

"Saya terus terang ingin melestarikan budaya Kampung Benteng, sehingga budaya di Kampung Benteng tidak hilang," ujar Lurah Mayangan Iwan Aris Afandi. 

Ia menambahkan diadakannya festival ini untuk memperkenalkan makna Kampung Lawas. "Saya juga ingin memperkenalkan makna dari kampung lawas. Contohnya, seperti banyak orang-orang yang berjualan kue-kue tradisional," ungkapnya.

Festival Pasar Lawas sudah pernah diadakan tahun 2019. Lalu karena pandemi, festival ini dihentikan untuk mematuhi kebijakan pemerintah. Setelah kebijakan dicabut kelurahan setempat menggelar kembali festival. "Festival ini sudah berlangsung sebanyak 2 kali, dulu sebelum pandemi. Tetapi karena PPKM, terpaksa ditidiakan. Setelah PPKM dicabut, kami menggelar kembali," ungkap Lurah Iwan.

Lurah Iwan menambahkan, pihaknya akan mengadakan Festival Kampung Lawas satu tahun sekali.  "Saya berencana mengadakan festival ini setahun sekali untuk upaya melestarikan budaya," katanya. (ltp/nka/nfm/sam/why)