Lestarikan Tradisi, Masyarakat Cungking Banyuwangi Lakukan Resik Lawon

Mohamad Abdul Aziz
Friday, 14 Feb 2025 13:11 WIB

BERSIH LAWON: Masyarakat Cungking Banyuwangi berbagi tugas untuk membersihkan kain lawon di aliran sungai Banyu Gulung. (14/2/2025).
BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Menjelang Ramadan, masyarakat Cungking, Kelurahan Mojopanggung, Banyuwangi, menggelar tradisi leluhur bernama Resik Lawon. Dalam tradisi ini, kain warna putih dengan panjang 110,75 meter dibawa ke sungai oleh puluhan masyarakat untuk dicuci.
Tradisi Resik Lawon pada Jumat (14/2/2025). Secara detail, tradisi ini melibatkan pembersihan kain penutup petilasan Ki Wongso Karyo, seorang tokoh yang dihormati masyarakat setempat.
Jami’ selaku juru pelihara petilasan Buyut Cungking menjelasjan, Resik Lawon adalah membersihkan kain mori atau kain kafan. Tradisi ini dilaksanakan rutin setiap tahun sebelum memasuki bulan Ramadhan. "Tradisi ini diikuti oleh keturunan Ki Wongso Karyo dan warga," katanya.
Menurutnya, masyarakat bergotong royong membersihkan petilasan dari debu dan kotoran. “Kemudian mencuci kain penutup petilasan yang panjangnya mencapai 110,75 meter," imbuhnya.

Prosesi Resik Lawon dimulai dengan membersihkan petilasan Ki Wongso Karyo. Kemudian, kain penutup cungkup makam dan kelambu di sekitarnya dilepas dan dicuci di Dam Krambatan, Banyu Gulung. Setelah dicuci bersih, kain-kain tersebut dibilas dengan air yang ditaburi bunga tujuh rupa di balai tajuk lingkungan Cungking.
"Puncaknya penjemuran kain lawon di jalan lingkungan Cungking. Kain-kain putih itu dijemur di bawah terik matahari. Selama proses penjemuran, kain tidak boleh jatuh atau terkena tanah," ujar Jam'i. "Konon, jika hal itu terjadi, dipercaya akan membawa dampak tertentu," sambungnya.
Meski memasuki zaman modern, masyarakat Cungking tetap antusias dalam mengikuti tradisi Resik Lawon. Laki-laki dan perempuan, tua dan muda, semuanya berpartisipasi dalam prosesi ini. Mereka percaya bahwa dengan mengikuti tradisi ini, mereka akan mendapatkan berkah dan keberkahan dalam hidup.
"Resik Lawon merupakan salah satu tradisi unik yang masih hidup dan dilestarikan oleh masyarakat Banyuwangi," kata Jami’. (azi/why)





Share to
 (lp).jpg)