Lima Komplotan Maling Sapi Didor, Satu Tersangka Kakinya Membusuk

Syarif Hidayatullah
Monday, 25 Mar 2019 14:42 WIB

MEMBUSUK : Busiri, warga dusun Krajan, Desa Bago, Kecamatan Pasirian dengan kondisi kaki membusuk, pasca truk yang dibawanya saat beraksi menabrak pohon. Penangkapan Busiri menjadi perhatian dusun setempat.
LUMAJANG - Polres Lumajang terus melakukan pengembangan atas ditangkapnya maling sapi, Kusnan Fauzi beberapa waktu lalu. Diantara sembilan pelaku, lima diantaranya dihadiahi timah panas oleh tim Cobra Polres Lumajang.
Yakni dua warga Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian, Orep, Tingal dan dua warga Desa Bago, Busisri, Muhammad Andri. Semuanya warga Kecamatan Pasirian. Sedangkan satu pelaku Amiri, warga Kaliwungu, Kecamatan Tempeh.
Dari kelima yang ditangkap petugas, yang mengenaskan adalah tersangka Busiri. Busiri tidak bisa berkutik saat dicokok petugas di rumahnya, di dusun Krajan, Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Saat ditangkap, Busiri sedang berbaring di kamar tidur dengan kondisi Kaki dipen dan membusuk.
Busiri pun lantas dibopong petugas dan dimankan di Mapolres Lumajang untuk dimintai keterangan bersama tersangka lainnya. Kelimanya digelandang dengan kaki diperban dan sempoyongan karena tembakan petugas.
Busiri sendiri merupakan salah satu pelaku dalam pencurian tiga ekor sapi milik Sukir warga Desa Selo Anyar, Kecamatan Pasirian, beberapa waktu lalu.

“Pasca pencurian itu, Busiri melakukan aksi lagi dengan mencuri truk milik, Akhmad Fadoli warga Desa Menampu, Kecamatan Gemukmas, Kebupaten Jember,”Ujar Kepolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban.
Usai melakukan aksinya, bersama dua rekannya Nusiri kemudian membawa truk itu pada minggu (17/03). Nahas, truk yang dibawanya menabrak pohon. Namun Busiri berhasil melarikan diri dengan kondisi kaki patah tulang.
Arsal menambahkan, tersangka Busiri merupakan satu dari komplotan pencuri sapi milik Sukir. Busiri melakukan aksi bersama dengan 9 orang yang menjadi komplotan spesialis pencurian sapi di Lumajang. Hingga kini polisi terus memburu pelaku lain. “Masih ada tiga lagi yang saat ini menjadi buruan kami,”Ujarnya.
Tiga DPO itu, diantaranya Ainul Ha’is, Nisab dan Neran. Neran merupakan aktor intelektual di balik pencurian sapi di Lumajang. (mm/sp)

Share to
 (lp).jpg)