Malam Ini Terjadi Gerhana Bulan Total, Ini Prediksi Sanggar Margi Budoyo Berdasarkan Primbon Jawa

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Wednesday, 26 May 2021 10:26 WIB

Malam Ini Terjadi Gerhana Bulan Total, Ini Prediksi Sanggar Margi Budoyo Berdasarkan Primbon Jawa

TRADISI JAWA: Tarian Reog Ponorogo menjadi salah satu ritual yang dilakukan Sanggar Mardi Budoyo, dalam menyambut gerhana bulan total yang akan terjadi pada Rabu malam ini.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Fenomena gerhana bulan total atau disebut super blood mon menjadi perhatian warga di Kota Probolinggo. Meski gerhana bulan total yang akan terjadi pada Rabu (26/5/2021) malam tak terlihat di wilayah Probolinggo, namun Sanggar Mardi Budoyo Kota Probolinggo tetap menyambut momentum posisi Matahari-Bumi- Bulan sejajar itu dengan tarian Reog Ponorogo, Selasa (25/5/2021) malam.

Didatangi di kediamannya di Kelurahan Tisnonegaran, pemilik sanggar yang menempati bangunan kuno yaitu Bambang Suripono, 75, mengatakan, dalam tradisi Jawa gerhana bulan total disebut sebagai bulan kering.

Melalui primbonnya, ia menyampaikan bahwa akan ada banyak penyakit dalam momentum bulan kering.

Selain itu, Bambang yang memilik sebutan nama Jawa dari Keraton Surakarta Hadiningrat Yakni Raden Tumenggung Bambang Suripno Hadipuro ini menyebutkan, bahwa momentum ini banyak pejabat yang berhenti, pedagang penjualannya tak untung dan usaha transportasi tidak dapat untung.

Oleh karena itu, di masa pandemi Covid-19 ini, ia mengungkapkan bahwa manusia harus selalu berdoa dan tawakal kepada Sang Pencipta. "Ini dilihat dari hitungan Jawa," katanya saat ditemui di sela acara tarian Reog Ponorogo.

Maka dari itu, ia mengimbau kepada masyarakat Kota Probolinggo agar tetap rukun sebab keadaan alam ini sulit untuk ditebak.

Diketahui, dalam siaran pers Badan Meterologi, Klimatologi, Geofisika melalui website BMKG, tertulis tanggal 26 Mei 2021 akan ada empat fase gerhana bulan.

Fase (P1) Awal Gerhana Bulan mulai pukul 15.46.12 WIB, 16.46.12 WITA, 17.46.12 WIT yang melintas memotong Papua bagian tengah, sehingga pengamat di provinsi Papua dapat menyaksikan seluruh proses terjadinya Gerhana Bulan Total ini.

Fase (U1) Gerhana Bulan Sebagian mulai pukul 16.44.38 WIB, 17.44.38 WITA, 18.44.38 WIT, melintas memotong Pulau Sulawesi dan Nusa Tenggara, sehingga pengamat di wilayah Indonesia Timur, Pulau Sulawesi bagian Timur dan Nusa Tenggara Timur dapat menyaksikan kejadian ini.

Fase (U2) Gerhana Bulan Total mulai masuk pukul 18.09.21 WIB, 19.09.21 WITA, 20.09.21 WIT melintas memotong Provinsi Riau dan Sumatera Barat, sehingga seluruh pengamat di Indonesia dapat mengamati awal fase totalitas ini, kecuali di sebagian Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Fase Puncak Gerhana Bulan terjadi pukul 18.18.43 WIB , 19.18.43 WITA , 20.18.43 WIT, dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sebagian kecil Riau, sebagian Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh.

Fase (U3) Gerhana Bulan Total berakhir pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.

Fase (U4) Gerhana Bulan Sebagian berakhir pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.

Fase (P4) Gerhana Bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia. (ang/don)


Share to