Marak Kebakaran, Pokmas Kedunggaleng, Probolinggo, Bentuk Relawan

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Thursday, 27 Aug 2020 22:24 WIB

Marak Kebakaran, Pokmas Kedunggaleng, Probolinggo, Bentuk Relawan

DEMO: Petugas dari tim Damkar Kota Probolinggo menunjukkan cara memadamkan api.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pokmas Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo membentuk relawan pemadam kebakaran (Redkar). Langkah itu dilakukan guna menekan korban dan kerugian akibat kebakaran.

Satuan Relawan Kebakaran tersebut merupakan tenaga bantuan yang diambil dari warga di tiap kecamatan. "Itu dibentuk kemarin (26/8/2020) di tingkat kelurahan. Kemarin dibentuk, mulai dari ketua, wakil ketua, dan sekretaris, hari ini (27/8/2020) sosialisasinya," terang Sekretaris Pokmas RW 3, Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Bahyun.

Menurut Bahyun, sebelum dibentuk satuan relawan kebakaran, sejumlah warga di wilayah kelurahan setempat, mengalami peristiwa kebakaran. Tiga tahun lalu juga pernah terjadi peristiwa serupa di tepi jalan raya kelurahan setempat hingga mengakibatkan dua pasangan suami istri tutup usia. "Jadi kejadian itu yang melatarbelakangi kegiatan ini," jelasnya.

Anggota pokmas pun dilatih bagaimana dapat memadamkan api saat terjadi kebakaran oleh Damkar Kota Probolinggo.

Bahyun menyebut, potensi kebakaran di kelurahan setempat berbeda dengan wilayah dengan penduduk yang padat. "Yang banyak di wilayah padat penduduk itu disebabkan korsleting listrik. sedangkan kalau di sini disebabkan lupa memadamkan api. Sebagian masyarakat masih ada yang memakai tungku. Memang warga sini banyak bermatapencaharian sebagai petani, jadi ditinggal ke sawah," ungkapnya.

Pihaknya berharap dengan diaksanakan pelatihan ini, masyarakat dapat mengantisipasi agar tidak terjadi kebakaran.

Sementara Halimah, warga Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, mengaku dengan adanya pelatihan tersebut membantunya mengetahui cara memadamkan api. "Sebelumnya tidak tahu, saya sebelumnya juga belum pernah mengalami kebakaran kompor. Baru pengalaman pertama ikut pelatihan. Harapan saya, saya bisa membantu tetangga kalau ada kebakaran," terang Halimah.

Sementara, Kabid Linmas Damkar Satpol PP Kota Probolinggo, Heri Wijayani mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka sosialisasi tentang proteksi bahaya kebakaran. Pihaknya ingin memberikan pengetahuan simulasi bagaimana cara memadamkan api. "Disamping itu kita juga memberikan penyuluhan agar masyarakat lebih dewasa, supaya tidak terjadi kebakaran. Karena kebakaran itu terjadi kepada siapapun, dimanapun dan kapanpun," terang Heri.

Dalam lelatihan, warga diajak mengenal apa itu api, segitiga api dan mengenal cara mengoperaikan APAR. "Juga cara memadamkan kalau kompor meledak, sehingga semakin mengurangi angka kebakaran," jelasnya.

Menurut Heri, pembentukan Redkar ini penting mengingat di Kota Probolinggo cukup sering terjadi kebakaran. Di Tahun 2019 ada 43 kejadian. Sedangkan Tahun 2020, sampai pertengahan tahun ini saja, sudah ada belasan kejadian kebakaran. Kejadian itu kerap terjadi pada musim angin Gending seperti sekarang. "Kita tunjukkan faktor kejadian kebakaran di tempat lain, akhirnya mereka paham, akhirnya mereka bisa mengantisipasi bila kebakaran di tempat lain terulang di tempat ini," jelasnya.

Menurutnya Memang faktor kebakaran karena disebabkan faktor alam, faktor hewan, juga ada faktor human eror atau kelalaian manusia. Berdasarkan data 70 persen kebakaran disebabkan korsleting listrik. "Kita sudah tunjukkan contoh-contoh seperti di Jalan Letjen Suprapto, kebakaran karena ngecas hp semalam. Akhirnya hp meledak dan terjadi kebakaran. Tadi malam ada kebakaran karena korsleting listrik. Jangan sampai bermain-main dengan listrik, karena itu memang sangat berbahaya," tegasnya. (hla/hvn)


Share to