Marsma TNI Fajar Adrianto Dimakamkan di Kota Probolinggo, Kehilangan Perwira Penjaga Keutuhan NKRI

Alvi Warda
Monday, 04 Aug 2025 14:20 WIB

PEMAKAMAN: Jenazah Marsma TNI Fajar Adrianto saat dimakamkan di TPU Monyetan, Jalan Bengawan Solo, Kademangan Kota Probolinggo, Senin (4/8/2025).
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Marsekal Pertama (Marsma) TNI Fajar Adrianto dimakamkan secara militer di Kota Probolinggo, Senin (4/8/2025) siang. Perwira TNI AU yang gugur dalam kecelakan pesawat latih di Bogor, Minggu (3/8/2025) pukul 10.35 WIB itu dikenang jasanya dalam operasi penanganan pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Insiden Bawean 2003.
Perwira TNI AU kelahiran Bandung, 20 Juni 1970 ini meninggalkan istri, Dewi Kurnia, dan dua orang anak. Ia dimakamkan di Kota Probolinggo atas permintaan keluarga, tepatnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Monyetan, Jalan Bengawan Solo, Kelurahan/Kecamatan Kademangan.
Sekitar pukul 10.00 WIB, suasana makam telah dipenuhi angkatan militer serta keluarga dan kerabat dekat. Mereka menanti kedatangan jenazah Marsma Fajar. Jenazah tiba sekitar pukul 12.30 WIB. Upacara pekamakan kemudian dilakukan.
Marsda TNI Widyargo Ikoputra selaku inspektur upacara menyatakan, pelaksanaan upacara tersebut sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan pemerintah, terhadap Marsma Fajar. "Atas jasa dan pengorbanan almarhum kepada negara dan bangsa yang telah dilaksanakan sepanjang hidupnya," katanya saat sambutan.
Foto kenangan Marsma TNI Fajar Adrianto.
Menurutnya, kepergian Marsma Fajar merupakan cobaan yang menyedihkan bagi keluarga besar TNI, khususnya Angkatan Udara. "Cobaan ini sungguh sangat menyedihkan perasaan kita semua, tetapi Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT berkehendak demikian," ujarnya.

Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Fajar Adrianto merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1992 yang mengabdi di Korps Penerbang TNI AU selama 33 tahun. Selama kariernya, Marsma Fajar terlibat dalam berbagai operasi penting, termasuk penanganan Pemberontakan di Aceh dan Insiden Bawean pada tahun 2003.
Dedikasinya dalam pelayanan publik tercermin dari berbagai penghargaan yang diterimanya, antara lain:
- Brevet "Tanggap Tangkas Tangguh" dari BNPB
- Penghargaan Pengelolaan BMN Terbaik dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Biak Numfor
- Penghargaan "Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)" dari KemenpanRB.
Marsma Fajar Adrianto dikenal sebagai sosok perwira yang berdedikasi tinggi dalam berbagai operasi militer. Ia tercatat memiliki peran penting dalam penanganan Pemberontakan di Aceh dan Insiden Bawean tahun 2003, yang menjadi bagian dari sejarah perjuangan TNI dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Dengan kepergian almarhum, berarti kita semua telah kehilangan seorang putra bangsa yang terbaik yang selalu memegang teguh setiap prinsip-prinsip perjuangan dalam mewujudkan pengabdian kepada bangsa dan negara," kata Marsda Widyargo dalam sambutan terakhirnya.
Marsda Widyargo juga mengajak seluruh hadirin untuk melapangkan dada dan memaafkan segala kesalahan almarhum selama hidupnya, sembari memberikan kesaksian bahwa almarhum adalah sosok yang baik. (alv/why)

Share to
 (lp).jpg)