Masih Kritis, Pemuda Ambulu Korban Tawur di Mayangan Urung Nikah

Alvi Warda
Alvi Warda

Tuesday, 11 Apr 2023 16:29 WIB

Masih Kritis, Pemuda Ambulu Korban Tawur di Mayangan Urung Nikah

MAHAR PERNIKAHAN: Ayah Agus Wahyudi menunjukkan mahar pernikahan yang sudah disiapkan Agus untuk mempersunting tunangannya.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Agus Wahyudi, pemuda Desa Ambulu Kecamatan Sumberasih Kabupetan Probolinggo yang terluka berat dalam tawuran di Simpang Lima Kecamatan Mayangan, Sabtu (8/4/2023) lalu masih dalam kondisi kritis. Pemuda 23 tahun itu bahkan harus dirujuk ke Rumah Sakit Bina Sehat, Jember. Karena kondisinya itu, Agus Wahyudi jadi urung melangsungkan pernikahan.

Agus sejatinya akan menikahi Maymunah, gadis asal Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Mereka berencana menikah pada 30 April 2023. Namun, nasib pahit menimpa Agus. Ia terluka berat dalam tawuran Simpang Lima, Mayangan.

Selasa (11/4/2023), jurnalis tadatodays.com menemui Sutirno, ayah Agus Wahyudi di rumahnya. Pria itu mengaku kebingungan. Sutirno tidak menyangka terjadinya musibah yang menimpa anaknya itu. Walaupun, ia mengaku memiliki firasat buruk pada Sabtu malam itu.

TERTUNDA: Pasangan Agus Wahyudi dan Maymunah yang pernikahannya harus tertunda.

Sutirno bercerita, malam itu Agus berpamitan pergi mengantarkan undangan ke beberapa temannya. Agus yang bekerja serabutan, memiliki banyak teman. Termasuk di Kota Probolinggo.

Hanya, Sabtu malam itu Agus tidak menjelaskan kemana saja dia mengantar undangan. Di rumahnya, tersisa 70 lembar undangan yang belum diantar. Pulang bekerja di Sabtu sore, Agus pergi mengantarnya.

Sutirno terus mengatakan tidak menyangka kejadian itu. Sabtu sekitar pukul 22.00 WIB, Sutirno memikirkan Agus yang tak kunjung pulang. Ia gelisah, dan bertanya pada istrinya kemana kiranya anaknya itu pergi. Ia sampai memilih tidak tidur, demi menunggu anaknya itu pulang.

Tepat pukul 23.00, teman Agus akhirnya memberi tahu Sutirno dan keluarganya tentang tawuran di Simpang Lima Mayangan itu. Mereka bergegas untuk melihat anaknya. Ibu Agus menangis histeris saat sampai di depan UGD RSUD dr. Moh. Saleh, Kota Probolinggo. Begitupun Sutirno dan keluarganya.

Hingga berita ini ditulis, Agus masih belum sadarkan diri. Menurut Sutirno, Agus mengalami luka serius, sampai harus menjalani operasi yang ditangani dua dokter sekaligus. Masing-masing adalah operasi wajah dan kepala.

Menurut Sutirno, wajah anak keduanya itu seakan tidak berbentuk. Hanya tersisa telinga yang masih utuh. Sedangkan mulut, kelopak mata dan hidungnya sudah tergores. Kepalanya diperban penuh. “Dokter bilang, kalau tidak operasi, tidak mungkin sembuh. Orang tua mana yang tega lihat wajah anak yang seperti itu?” ujarnya.

Bapak tiga anak itu mengaku tidak memiliki biaya, jika harus melakukan operasi pada anaknya dalam waktu dekat. Ia bahkan sudah menjual ternak sapinya agar bisa merujuk Agus ke Jember. Namun, tetap saja biayanya kurang. “Saya yakin, anak saya ini korban. Dia tidak sepantasnya dimassa,” ucapnya.

Sutirno membantah bahwa anaknya disebut peminum. Bisa saja, menurutnya malam itu ia diajak oleh temannya minum. Lalu, ia juga membantah bahwa Agus membleyer knalpot brongnya. Sepeda yang dikendari Agus adalah matik yang tidak berknalpot brong. “Kalau dugaan saya, yang bleyer itu orang lain,” katanya.

Soal pernikahan anaknya, Sutirno mengatakan tidak memungkinkan untuk melangsungkannya. Agus belum sadarkan diri. Ia akan memusyawarahkan dengan calon besannya. “Kami masih belum musyawarah, entah mungkin bakal ditunda,” katanya. (alv/why)


Share to