Masjid Baitur Rohman, Masjid Tertua di Lumajang Berumur 113 Tahun

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Thursday, 21 Mar 2024 17:10 WIB

Masjid Baitur Rohman, Masjid Tertua di Lumajang Berumur 113 Tahun

KOKOH: Bangunan Masjid Baitur Rohman, masjid tertua di Lumajang.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Masjid Baitur Rohman, merupakan masjid tertua di Kabupaten Lumajang. Masjid ini berada di Desa Tukum, Kecamatan Tekung. Meski tampak sederhana dengan arsitektur kuno, bangunan Masjid Baitur Rohman tetap kokoh sampai saat ini.

Masjid Baitur Rohman berdiri sejak tahun 1911, sehingga saat ini diperkirakan berumur 113 tahun. Tampak dari luar, bagian atap terdapat kubah-kubah kecil yang berjumlah 9 dengan besi kecil menjulang ke atas. Untuk bagian depan, masjid tersebut memiliki 3 buah pintu utama. Di bagian dalam, terdapat 3 ruangan imam.

Pembangunan masjid tertua di Lumajang ini dipelopori oleh seorang tokoh agama Islam asal Trenggalek Jawa Timur bernama Kiai Usman. Kiai Usman menjadi tokoh penyebar agama Islam bersama seorang murid yang bernama Kiai Suhaemi.

"Dulu dibangun oleh tokoh agama pada waktu itu, bernama Kiai Usman yang menjadi penyebar ajaran agama Islam di sini bersama muridnya bernama Kiai Suhaemi," ungkap imam masjid, Yoyon Sudarmanto kepada tadatodays.com, Kamis (21/3/2024).

Awalnya bangunan masjid tidak sebesar seperti sekarang dan cenderung lebih kecil. Namun, karena murid Kiai Usman bertambah banyak, sehingga masjid direnovasi dan diperlebar pada tahun 1923. Proses renovasi tersebut membutuhkan waktu selama 10 tahun dan selesai pada 1933.

Sejak saat itu sampai detik ini, masjid tersebut tidak pernah direnovasi kembali. "Pernah renovasi yang berjalan 10 tahun dari 1923-1933 karena murid Kiai Usman bertambah banyak dan bangunan masjid waktu itu perlu perluasan. Sejak itu sampai ini masjid tidak pernah direnovasi lagi," lanjutnya

Konon, kokohnya bangunan masjid yang hanya sekali direnovasi tersebut karena keterlibatan murid-murid Kiai Usman, merenovasi bangunan dengan cara-cara menakjubkan. Pasalnya, dulu murid-murid pada proses renovasi harus dalam keadaan suci dan dilarang berhadats kecil maupun hadats besar.

"Meskipun hanya sekali renovasi, masjid masih berdiri kokoh hingga sekarang. Ini terbukti betapa luar biasa proses pengerjaan yang dilakukan santri-santri Kiai Usman dahulu, yang diwajibkan dalam keadaan suci dan dilarang dalam keadaan berhadats besar ataupun hadats kecil," terangnya

Selain itu, terdapat filosofi mendalam terkait beberapa bentuk bangunan seperti tangga teras menuju masjid yang berjumlah 5 tingkat, yang melambangkan jumlah rukun Islam. Kemudian, pintu masuk masjid berjumlah 3 dan ruangan imam juga berjumlah 3. Jika ditotal menjadi 6, jumlah yang sama dengan rukun iman pada ajaran agama Islam Sementara itu, jumlah jendela masjid yang berjumlah total 20, jumlah yang mengingatkan kepada sifat wajib Allah SWT.

"Tangga teras berjumlah 5, sama dengan rukun islam. Lalu, 3 ruangan imam dan 3 pintu masuk utama masjid sehingga jumlahnya 6, sama dengan rukun iman. Kemudian jumlah jendela 20, mengingatkan kepada sifat wajib Allah SWT," jelasnya

Diyakini, masjid Baitur Rohman menjadi sejarah penyebaran agama Islam di Kabupaten Lumajang yang disebarkan oleh Kiai Usman dan muridnya, Kyii Suhaemi, kemudian dilanjutkan oleh para santri. Di belakang, terdapat makam Kiai Usman dan Kiai Suhaemi. Keduanya selalu dikenang dan menjadi nama jalan dusun setempat. (dav/why)


Share to