PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Ramadan 1444 Hijriyah sudah tiba. Momen seperti ini biasanya menjadi berkah bagi para pemilik toko busana muslim-muslimah. Namun, Ramadan kali ini dirasa berbeda oleh beberapa toko di komplek Pasar Baru Kota Probolinggo. 

Tiga toko di sisi utara Pasar Baru terlihat sepi. Salah satunya adalah toko milik Faris Ainul Hakim, warga Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan. 

Saat ditemui tadatodays.com pada Rabu (22/3/2023) siang, Faris bercerita biasanya seminggu menjelang puasa, tokonya sudah diserbu pembeli. Namun, Ramadan tahun ini dirasa berbeda.

Biasanya, dia sudah mendapat penghasilan Rp 10 juta lebih menjelang puasa. Faris menyebutkan, para pembeli saat ini sudah banyak beralih ke online. "Seperti yang sampeyan lihat, ndak ada pembeli," katanya.

Sajadah bergantung, tumpukan mukena, sarung dan peci tidak berkurang banyak di tokonya. Padahal, harga barang-barang itu masih sama. Seperti mukena, Faris mematok harga mulai dari Rp 60 ribu hingga Rp 500 ribu. Itu masih sama seperti tahun sebelumnya.

Begitu pula harga sarung, ditaksir dari harga Rp 65 ribu sampai ratusan ribu. Menurut Faris, harga-harga itu masih menjadi harga pasaran. "Tidak mahal, masih sama harga dengan tahun sebelumnya," ujarnya.

Sementara, pedagang online mukena dan sarung membenarkannya. Seperti yang dituturkan Rahma Wulan, pemilik Wulan Online Shop asal Desa Pohsangit Leres, Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo.

Ia mematok harga sama dengan toko biasa. Mulai dari Rp 65 ribu sampai Rp 200 ribu per mukena.

Sudah seminggu yang lalu, mukenah yang ia posting di stori whatsappnya laku keras. Sehari bisa laku belasan. "Kan bulan Ramadan ya, jadi berkah," ujarnya. (alv/why)