Masyarakat Lumajang Antre sampai 50 Meter Demi Beras Terjangkau

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Friday, 08 Mar 2024 15:40 WIB

Masyarakat Lumajang Antre sampai 50 Meter Demi Beras Terjangkau

ANTRE: Masyarakat menunggu giliran untuk mendapatkan beras terjangkau pada program Gerakan Pangan Murah.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Melalui Gerakan Pangan Murah, Pemkab Lumajang sediakan beras terjangkau hingga 10 ton untuk masyarakat. Terlihat, masyarakat antre sampai sepanjang 50 meter demi mendapatkannya. Acara tersebut digelar di Kawasan Wonorejo Terpadu, Jumat (8/3/2024) pukul 08.00 WIB

Sebanyak 200 karung beras SPHP 5 kilogram di dalam sebuah truk, diburu warga. Terlihat, rarusan masyarakat antri sepanjang 50 meter memadati area di depan kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang menunggu giliran untuk dapat membeli beras terjangkau tersebut. Beras SPHP yang ditawarkan kepada masyarakat dihargai sebesar Rp. 51.000 ribu per 5 kilogram, dengan ketentuan perorang hanya boleh membeli maksimal 10 kilogram beras seharga Rp. 102.000 ribu.

Upaya tersebut merupakan program pemerintah menekan inflasi harga pangan. Berdasarkan data SISKAPERBAPO, harga beras medium di wilayah Kabupaten Lumajang adalah Rp 11.733. Sedangkan harga beras premium di wilayah Kabupaten Lumajang adalah Rp. 15.500. Sehingga masih tergolong wajar, atau tidak menunjukkan naik maupun turun secara signifikan.

Namun, di sejumlah pasar harga beras premium mencapai Rp 16.000  perkilogram untuk beras premium. Untuk beberapa merek beras premium bisa mencapai 150 ribu rupiah per 5 kilogram. Dengan begitu, masyarakat memilih antre untuk mendapatkan beras yang lebih terjangkau. Salah seorang warga, Khusnul Khotimah, mengaku rela antre selama hampir 2 jam untuk mendapatkan beras terjangkau.

"Harga beras 5 kilogram di tempat lain sampai Rp 150 ribu lebih. Kalau di sini tadi saya antre hampir 2 jam Rp 102 ribu untuk 10 kilogram beras," kata Khusnul Khotimah.

Sementara itu, Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengatakan, Gerakan Pangan Murah menjadi upaya untuk menyeimbangkan inflasi pangan di Kabupaten Lumajang. Meskipun bukan termasuk daerah pantauan inflasi, namun inflasi di Kabupaten Lumajang cukup besar, yaitu mencapai 3,2 persen.

"Meski bukan termasuk daerah pantauan inflasi, tapi di Lumajang inflasinya cukup besar, yaitu 3,2 persen. Kami berupaya menyeimbangkan dengan Gerakan Pangan Murah dan nantinya akan ada Operasi Pasar," ungkap Indah Wahyuni. (dav/why)


Share to