Mayat Pria Mengapung di Sungai Tegalsiwalan Probolinggo, Empat Hari Tidak Pulang

Khoiri Afandy
Khoiri Afandy

Tuesday, 21 Oct 2025 18:07 WIB

Mayat Pria Mengapung di Sungai Tegalsiwalan Probolinggo, Empat Hari Tidak Pulang

MAYAT: Tangkapan layar video warga yang menemukan mayat terapung di aliran Sungai Dam Bok Siti di Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Warga sekitar aliran Sungai Dam Bok Siti, Desa Sumberbulu, Kecamatan Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo mendadak gempar pada Selasa (21/10/2025) siang. Warga menemukan jasad seorang pria yang mengapung di permukaan air sungai tersebut. Kondisi korban sudah membengkak dan mengeluarkan bau menyengat.

Warga mulanya mengira benda yang mengapung itu hanya sampah biasa. Tetapi, saat benda itu menepi, warga terkejut. “Dari jauh kelihatannya seperti karung atau sampah besar. Tapi setelah mendekat, ternyata mayat,” tutur Aminullah, perangkat Desa Sumberbulu.

Informasi penemuan mayat itu segera disampaikan ke perangkat desa setempat. Mengingat lokasi sungai berada di wilayah perbatasan antara Desa Sumberbulu (Tegalsiwalan) dan Desa Clarak (Leces), aparat dari kedua desa langsung datang ke lokasi kejadian.

Setelah dilakukan identifikasi, diketahui bahwa korban bernama Nuralis (68), warga Dusun Krajan I, RT 4/RW 1, Desa Clarak, Kecamatan Leces. Hal tersebut dibenarkan oleh perangkat Desa Clarak, Arif Budianto. “Betul, almarhum warga kami. Keluarga memang sudah beberapa hari mencari karena beliau tidak pulang sejak Sabtu,” jelas Arif di lokasi kejadian.

Menurut pihak keluarga, korban memang kerap bepergian sendirian tanpa arah yang jelas. Usia lanjut diduga menjadi faktor penyebabnya. Sejak meninggalkan rumah beberapa hari sebelumnya, keluarga sempat mencari namun tak kunjung menemukan hingga kabar penemuan mayat tersebut menyebar.

Sementara itu, Kasi Humas Polres Probolinggo Iptu Merdhania Pravita Shanty, menyampaikan bahwa setelah laporan diterima, petugas Polsek Tegalsiwalan segera menuju lokasi untuk melakukan evakuasi. “Jenazah langsung dievakuasi ke rumah duka. Keluarga menolak autopsi maupun visum dan menerima peristiwa ini sebagai musibah,” ujarnya. (ndy/why)


Share to