Mayat Pria yang Tewas di Sungai Glaser Digali Kembali

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Wednesday, 30 Dec 2020 12:58 WIB

Mayat Pria yang Tewas di Sungai Glaser Digali Kembali

PENASARAN: Polisi melakukan otopsi terhadap jasad almarhum Ansori yang telah dikubur pada 21 Desember lalu, atas permintaan keluarga.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Masih ingat dengan kasus penemuan mayat pria di aliran sungai Glaser Kota Probolinggo, pada 21 Desember 2020 lalu?. Ya, kini, pada Rabu (30/12/2020) jasad mayat tersebut kini diangkat dari kuburnya untuk diotopsi atas permintaan keluarga. Jasad korban sebelumnya dimakamkan tempat pemakaman keluarga, di Jalan Sunan Bonang, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

Jasad almarhum Anshori, 48, warga Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu digali oleh tim forensik dari DVI  Polda Jawa Timur. Ada 7 dokter forensik yang yang melakukan otopsi terhadap pria yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan itu.

Kanit IV Satreskrim Polres Probolinggo Kota, IPTU Joko Murdianto mengatakan, otopsi ini atas permintaan keluarga almarhum. "Saat awal penemuan korban, kami sudah menawarkan otopsi. Tapi keluarga menolak," ujar Joko Murdianto.

Joko melanjutkan, setelah penemuan korban, sekitar 4 hari setelahnya ada keluarga almarhum yang datang ke Polres dan meminta agar jasad almarhum Ansori diotopsi. "Kami kemudian berkoordinasi dengan DVI, dan akhirnya  terlaksana sekarang," kata Joko.

Soal adakah dugaan kekerasan terhadap jasad korban, Joko menyebut bahwa pihaknya belum ada dugaan soal itu. "Tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban," tegasnya.

Diketahui, mayat itu pertama kali diketahui oleh anak kecil yang hendak mencari biawak di aliran sungai bundaran Gladak Serang (Glaser) Jl. Wahid Hasyim, Senin (21/12/2020) lalu sekira pukul 09.30 WIB.

Saat ditemukan, kondisi jasad korban masih utuh dengan posisi badan terlungkup.

Sementara itu, ditemukan tali rafia warna merah muda yang melekat di lehernya, dan sisa tali yang terputus di sebuah pohon dekat TKP.

Setelah dilakukan olah TKP, polisi kemudian membawa korban ke RSUD dokter Mohamad Saleh untuk divisum. Dari visum itu, polisi menemukan ada tanda goresan pada bagian dahi. Sementara tanda-tanda kekerasan tidak ditemukan.

Sementara, Suparmi, istri kedua korban mengatakan, bahwa pihaknya tidak meminta otopsi. Yang meminta otopsi dilakukan adalah anak dari istri pertama almarhum Anshori.

"Saya ikhlas, saya tidak meminta otopsi. Saya tidak bertengkar dengan almarhum," ujar Suparmi, saat ditemui di rumahnya.  (ang/don)


Share to