PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Kota Probolinggo kehilangan seorang tokoh seni-budaya yang telah membumikan seni reog Ponorogo di Probolinggo. Bambang Suripono Suronoto atau yang karib disapa Mbah Guco, tutup usia pada Selasa (19/3/2024) pagi di ruang ICCU RSUD dr Moh. Saleh Kota Probolinggo.

BERANGKAT: Jenazah Mbah Guco diberangkatkan menuju pemakaman. (Istimewa)

Rumah duka di Jalan Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo dipadati pelayat. Sang putri, Yuyun Widowati yang juga seniman di Kota Probolinggo, tampak berusaha tegar menemui para pelayat.

Mbah Guco tutup usia setelah melawan sakit begitu lama. Budayawan berusia 75 tahun itu telah lama dirawat di RSUD dr Moh. Saleh dengan diagnosa beberapa penyakit, yaitu penyumbatan pembuluh jantung, hipertensi, paru-paru dan syaraf. “Mulai tanggal 8 Maret itu sudah dirawat di ICCU RSUD Moh Saleh,” kata Yuyun.

PEMAKAMAN: Mbah Guco dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat.

Tidak ada firasat apapun yang dirasakan Yuyun selama menemani sang ayah. Putri tunggal almarhum ini mengatakan, saat dirawat sang ayah memaksa pulang ke rumah. “Hari Jumat kemarin maksa minta pulang, marah-marah. Karena katanya, mau meninggal di rumah,” ceritanya.

Almarhum Mbah Guco dikenal sebagai tokoh yang dituakan oleh sebuah paguyuban atau organisasi yang bernama Purwo Ayu Mardi Utomo (PAMU) salah satu perkumpulan spiritual.

Perkumpulan ini merupakan perkumpulan orang-orang yang percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dari berbagai Agama yang ada di Indonesia. Berawal dari sinilah, Mbah Guco ditetapkan sebagai Bupati Anom atau Tumenggung oleh Keraton Surakarta Hadiningrat, Jawa Tengah di tahun 2010. (mel/why)