Mengaku Anggota Polsek, Penjual Nasi Goreng Dapat Order Fiktif 7 Bungkus Lewat WA

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Sabtu, 16 Jan 2021 21:11 WIB

Mengaku Anggota Polsek, Penjual Nasi Goreng Dapat Order Fiktif 7 Bungkus Lewat WA

WASPADA: Percakapan antara penjual nasi goreng dan lalapan yang diunggah di grup facebook jadi perbincangan. Pedagang nasi goreng asal Mayangan hampir saja jadi korban.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pelaku penipuan pulsa muncul dengan modus baru. Kali ini menimpa seorang penjual nasi goreng asal Kelurahan/Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Pesanan 7 porsi nasi goreng yang dipesan melalui WhatsApp (WA), ternyata hanya tipuan.

Hal itu diungkapkan Sulis Setiawati, 35. Pelaku menurut korban mengatasnamakan anggota Polsek Mayangan. Dalam percakapan di WA, pelaku yang mengaku bernama Bambang, memesan 7 porsi nasi goreng dan diminta diantar ke Mapolsek Mayangan.

Tanpa curiga, Sulis menyepakati dan membuatkan nasi goreng sesuai pesanan. Namun, sebelum pesanan nasi goreng diantar, pelaku juga titip membelikan pulsa Rp 100 ribu. Meski tak curiga, Sulis tak menuruti permintaan pelaku.

 “Saya kemudian mengirim 7 porsi nasgor itu ke Polsek Mayangan. Saya berpikir tidak mungkin polisi melakukan penipuan. Pelaku bilang lewat WA, jika minta dibelikan pulsa juga Rp 100 ribu. Nanti katanya diganti pada saat di polsek," ungkapnya.

Sulis kemudian mengantarkan pesanan pelaku menuju ke Polsek Mayangan. Sesampainya di Mapolsek, Sulis kaget bahwa tidak satupun petugas yang memesan nasi goreng. Saat dicek nomor WA oleh petugas, memang tak ada anggota dengan nomor tersebut.

“Menurut petugas tidak ada yang pesan nasgor. Saya tunjukkan nomor yang pesan, ternyata tidak ada. Saya coba hubungi nomornya sudah sibuk," paparnya. Ia kemudian kembali dengan rasa kecewa ke warungnya.

Meski tak memperkarakan penipuan tersebut, namun Sulis berharap polisi menangkap pelaku. Ia khawatir jika modus yang sama akhirnya memakan korban.

Sementara itu, Kapolsek Mayangan Kompol Bambang Ponco berpesan agar masyarakat tidak mudah mempercayai orang dengan pesan mencurigakan. Ia juga berjanji menelusuri modus penipuan tersebut. “Kami coba telusuri dulu. Kami imbau masyarakat tidak mudah percaya begitu saja," katanya. (ang/sp)


Share to