Mengenal Agus Triono, Mantan Lulusan SMAN 1 Lumajang yang Jadi Sekda

Muhammad Muslih
Wednesday, 06 Nov 2019 06:09 WIB

ASLI LUMAJANG : Sekda Lumajang Agus Triono dan istri. (foto dokumen pribadi)
LUMAJANG, TADATODAYS - Tidak banyak yang tahu jika Agus Triono adalah seorang lulusan SMAN 1 Lumajang. Pria yang dilantik menjadi Sekda Kabupaten Lumajang oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq ini pernah mengenyam pendidikan di SMAN 1 Lumajang mulai tahun 1986 hingga 1988.
Agus yang asli warga Lumajang tidak menyangka jika dirinya ditakdirkan menjadi Sekda di Pemkab Lumajang, jabatan tertinggi yang bisa diraih seorang ASN. Menjalani aktifitas sebagai Sekda menurut Agus bukan pekerjaan mudah ataupun ringan.
“Berat bisa dibuat ringan, sebaliknya ringan juga bisa jadi berat. Bagi saya harus dijalani,” ujarnya saat ditemui di Ruang Narariya Kirana, Selasa (05/11).
Soal pengabdian menjadi pegawai, mantan Camat Tempeh ini menjalaninya cukup lama, sejak tahun 1989. Di tahun itu, Agus mengabdi sambil kuliah di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Malang. Agus mengambil waktu kuliah, tiga tahun atau D-3.
Tahun 1991, Agus kemudian meneruskan pendidikan S-1 di Institut Ilmu Pemerintahan di Jakarta. Karir Agus mulai cemerlang ketika mulai menjabat menjadi Kepala Kantor Pelayanan Terpadu tahun 2010. Tahun 2011 hingga 2013 Agus dipercaya menjadi Camat Tempeh. Setelah itu Camat Lumajang hingga menjadi staf ahli Bupati Lumajang di bidang pembangunan.
Setelah menjadi staf ahli, Agus kemudian dilukir menjadi kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) sekaligus merangkap Pj. Sekda.

Di tengah-tengah aktifitas barunya menjadi Sekda, Agus punya pekerjaan rumah cukup berat. Yakni menyelesaikan pembahasan R-APBD tahun 2020. Dianggap pekerjaan tidak mudah karena tidak semua OPD mampu bekerja dengan baik. Bahkan, sekitar 30 persen OPD tidak punya inovasi.
“Wong untuk pekerjaan di dinasnya banyak yang tidak tahu,” sesalnya.
Selain sistem birokrasi yang belum berjalan maksimal, Agus menyoroti banyaknya pejabat di bawahnya belum maksimal soal pembuatan rencana kerja dan anggaran. “Banyak melakukan copy-paste dari tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.
Mengubah itu, menurutnya juga harus pelan-pelan. "Saat ini kita terus lakukan stressing pada kepala OPD untuk membuat RKA dan inovasi terutama untuk program 20 janji Bupati-Wakil Bupati Lumajang," tegasnya.
Kedua, kata Agus, menuntaskan program tahun 2019 dengan baik. “Kami maksimalkan program tahun 2019. Karena tahun depan kita cukup berat, karena dana alokasi umum (DAU) pusat tidak naik. Sama dengan tahun ini,” jelasnya. (mm/hvn)

Share to
 (lp).jpg)