Mengenal Budaya Nusantara ala Sekolah Nusantara di Leces

Alvi Warda
Alvi Warda

Sunday, 13 Nov 2022 15:35 WIB

Mengenal Budaya Nusantara ala Sekolah Nusantara di Leces

NUSANTARA: Aktivitas Sekolah Nusantara dalam program Senyum Anak Nusantara (SAN) berbagi pengetahuan di MIS Hidayatul Islam, di Dusun Krajan, Desa Clarak, Kecamata Leces, Kabupaten Probolinggo.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sekolah Nusantara dalam program Senyum Anak Nusantara (SAN) kini bergerak di Kabupaten Probolinggo. Komunitas yang mengenalkan budaya nusantara pada anak-anak ini, eksis di Probolinggo sejak 2021.

SAN chapter Probolinggo tahun ini berbagi pengetahuan di MIS Hidayatul Islam, di Dusun Krajan, Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo. Komunitas yang beranggotakan 30 pemuda itu  memiliki program mengajarkan budaya nusantara.

Mereka yang tergabung di Sekolah Nunsantara chapter Probolinggo, merupakan pelajar dan mahasiswa yang berdomisili Probolinggo. Semangat mereka patut diacungi jempol. Sebab, tak banyak orang yang peduli terhadap pengetahuan alam dan budaya nusantara. 

Seperti yang terlihat pada Sabtu (12/11/2022) pagi, anak-anak di kelas begitu antusias mendengarkan pengetahuan dari para pegiat SAN. Mereka juga terlihat aktif, dengan menjawab beberapa pertanyaan.

Bergantian 30 pemuda memasuki kelas, dengan sesi dan jadwal masing-masing. Seluruh murid mereka ajari, mulai dari kelas satu hingga kelas enam. Nah, SAN Capter Probolinggo mengunjungi sekolah setiap hari Sabtu. Mereka sudah sejak bulan Juli menebar pengetahuan di sekolah itu. 

Kegiatan di MIS Hidayatul Islam itu juga dibantu oleh 20 relawan. Setiap tahunnya, mereka membuka pendaftaran bagi pemuda Probolinggo yang berminat gabung.

Peringatan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November, masih menjadi momen bagi pegiat SAN itu. Kesempatan itu mereka pakai dengan mengajarkan beberapa pahlawan pada mereka. Lalu juga seperti cerita-cerita menarik dari perjuangan para pahlawan Indonesia.

Setelah menghabiskan sesi mengenal pahlawan, par murid juga diajari bagaimana menangani stres. Ini supaya anak bisa mengetahui dan bisa menangani apabila mengalami stres. Hal sederhana seperti cara apa yang bisa dilakukan anak, ketika stres juga mereka ajari.

Selain mendengarkan para pegiat SAN, para murid juga diminta untuk membaca dan menulis. Ini supaya kemampuan literasi mereka tetap terpenuhi. Selain itu, para murid juga beberapa kali diminta menulis di papan. Tentunya, ini melatih anak percaya diri.

Hingga tiba di sesi terakhir, yakni mengenal tari-tarian. Sabtu itu, para murid MIS Hidayatul Islam dikenalkan dengan tari Sajojo, khas Papua. Para pegiat SAN mempertunjukkan pada murid, rupa tarian Sajojo. Menggunakan video dari handphone, mereka melihat kemudian memeragakan tarian Sajojo.

Ketua Pelaksana Sekolah Nusantara chapter Probolinggo Lailatul Mufarrohah mengatakan, kegiatan mereka di MIS Hidayatul Islam adalah program tahunan mereka yang harus dijalankan.  MIS Hidayatul Islam dipilih juga berdasarkan hasil survei mereka.

Penilaian didasarkan kebutuhan murid, sejauh mana pengetahuannya akan budaya nusantara.  “Kebetulan kita memilih dan menyeleksi beberapa sekolah, yang mana yang cocok akan dipilih,” ucapnya.

Selain memberikan pengetahuan, mereka juga memiliki kegiatan seru-seruan bersama para murid. Sesekali mereka mengadakan permainan dengan murid. Dengan begitu, anak-anak tidak akan merasa bosan.

Lailatul memandang, para murid aktif mengikuti semua kegiatan. Namun, kendala juga menyelimuti para pegiat SAN itu. Tentunya, mengenalkan budaya pada anak sekolah bukanlah hal yang mudah. Sesuai hasil survei, para murid belum sepenuhnya mengetahui budaya apa saja yang ada di nusantara. Tugas para pegiat adalah mengajari para murid hingga mampu mengenal. “Cuma karena mereka belum mengenal, jadinya ikut-ikutan,” tuturnya. 

Budaya yang Lailatul maksud, bukan melulu budaya setiap suku atau ras yang ada di Indonesia. Namun, budaya sederhana seperti mengucap salam dan tersenyum pada orang lain, juga mereka ajarkan pada murid.

Ia berharap, para murid itu bisa mengenal budaya nusantara dan bisa menjalankan di kehidupan sehari-hari. (alv/why)


Share to