Meninggal Setelah Pilkades, Makam Warga Leces Dibongkar

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Tuesday, 01 Mar 2022 18:43 WIB

Meninggal Setelah Pilkades, Makam Warga Leces Dibongkar

AUTOPSI: Area makam yang dibongkar kepolisian ditutup menggunakan tenda, untuk melancarkan proses autopsi mayat Mujiono yang meninggal sepulang dari Pilkades Desa Jorongan, Kecamatan Leces, 17 Februari 2022.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Makam almarhum Mujiono, di Desa Clarak, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo dibongkar oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur (Jatim) bersama Polres Probolinggo, Selasa (1/3/2022). Pembongkaran itu atas permintaan pihak keluarga, yang meyakini bahwa penyebab kematian Mujiono akibat dianiaya.

Sebelumnya, jenazah Mujiono telah dimakamkan sejak 10 hari lalu.

Berdasarkan pantauan tadatodays.com, pembongkaran makam yang dimulai sekira pukul 08.00 WIB, itu disaksikan oleh sejumlah keluarga almarhum. Polres Probolinggo memasang garis polisi guna mengamankan lokasi, agar memudahkan petugas DVI saat melakukan autopsi.

Banyak warga setempat yang datang ke lokasi makam. Bahkan, ada salah satu keluarga yang menangis.

Ketua RT 11 RW 04 Dusun Karanganyar, Desa Clarak, Mahatma Gandi, 55, mengatakan pembongkaran ini dilakukan atas permintaan keluarga.

Gandi mengatakan, sebelumnya, Mujiono atau karib disapa Enji meninggal di rumahnya setelah melihat Pemilihan Kepala Desa Jorongan pada 17 Februari 2022.

Gandi menuturkan, ia tidak mengetahui pasti apakah Enji menjadi korban penganiayaan atau tidak. Yang ia tahu, pihak keluarga meminta kepolisian agar jasad Enji diautopsi, 6 hari setelah Enji meninggal. "Hari Jumat (18/2) masih bertemu saya, dan sehat. Pada Sabtu (19/2), tiba-tiba meninggal," ujarnya.

Sementara itu, kakak kandung Enji, Sanusi, 70, membenarkan bahwa pembongkaran makam itu dilakukan karena ada dugaan Enji menjadi korban pemukulan. " Ya, keluarga meminta (autopsy)," katanya

Sementara, Kanit Pidana Umum Polres Probolinggo, Ipda Andre Fauzan mengatakan bahwa pihaknya masih belum memastikan apakah Mujiono dianiaya atau tidak. Sebab hingga pukul 18.00 WIB, Tim DVI masih melakukan pemeriksaan.

Andre menuturkan, autopsi dilakukan langsung di tempat pemakaman. Sebab, kondisi mayat tidak memungkinkan untuk dibawa ke rumah sakit. "Hasil pemeriksaan ini kemudian akan dibawa ke laboratorium forensik," ujarnya. (ang/don)


Share to