Menyukai Matematika, Sabet Medali Olimpiade Tingkat Lokal Hingga Nasional

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Friday, 18 Mar 2022 11:50 WIB

Menyukai Matematika, Sabet Medali Olimpiade Tingkat Lokal Hingga Nasional

BERPRESTASI: Zaki Abiyu Aqilah didampingi Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Siti Subaida saat membeberkan prestasinya di ajang olimpiade matematika.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Zaki Abiyu Aqilah, siswa kelas XII MIPA 8 SMAN 1 Kraksaan meraih prestasi gemilang dalam ajang Olympiad of Science, 27 Juni 2021. Dalam olimpiade yang digelar Pelatihan Olimpiade Sains Indonesia (POSI) itu, Zaki –sapaan akrabnya berhasil meraih medali emas.

Prestasi itu menjadi sukses yang membanggakan bagi Zaki dan juga sekolahnya pada tahun 2021. Tak hanya itu saja, sederet prestasi juga ditorehkan oleh siswa kelahiran Probolinggo 4 November 2005. Baik ajang tingkat kabupaten maupun nasional.

Di antaranya, medali perak Kompetisi Sains Madrasah Online pada 20 Juni 2021; medali perunggu Advanced Science Olympiad pada 18 Juli 2021; dan medali emas Kompetisi Sains Madrasah Online Session II pada 1 Agustus 2021. Tiga prestasi itu diraih dalam event yang juga digelar oleh POSI.

Kemudian medali perak Try Out Pra KSNP pada 30 Juli 2021 oleh Evalator KSN oleh Klinik Pendidikan Mipa (KPM); Harapan 1 Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) pada 4 Juni 2021; juara 1 Kompetisi Sains Nasional tingkat Kabupaten Probolinggo tahun 2021 bidang matematika; serta medali perak Cendrawasih Science Competition oleh smartstudent.id pada 22-24 November 2021.

Pria yang hobi berhitung ini memilih bidang matematika karena memang menyukainya. Menurutnya, pelajaran matematika paling asik. “Saya menyukai matematika dari kecil. Kunci sukses yang penting niat, usaha, serta diiringi doa,” katanya saat ditemui tadatodays.com di sekolahnya.

Zaki pada tadaodays.com mengatakan, capaian ini diraih dengan tidak mudah. Selain melakukan pendalaman jelang event digelar, siswa yang masuk dalam program kelompok belajar cepat di sekolahnya ini juga harus bersaing dengan peserta lainnya. Ia mengaku tak melulu targetnya sesuai harapan.

Seperti saat mengikuti Kompetisi Sains Nasional (KSN). Ia mengaku eventnya menarik,

Karena tak hanya lomba namun juga ada pembinaannya. Hanya saja, ia belum beruntung di KSN tingkat provinsi. Pasalnya, soal KSN tiap tahunnya semakin susah. Sehingga susah diprediksi.

Zaki mengaku rajin mencari informasi penyelenggaraan olimpiade. Baik offline maupun online ia ikuti.  Namun, jika harus memilih, ia merasa lebih senang mengikuti olimpiade secara offline karena mendapat teman baru. “Kalau online gak tahu pesaingnya, kadang-kadang layar monitor ngeblur. Was-was aja jika ada masalah nonteknis,” katanya.

Tak hanya lembaga negeri, event yang digelar lembaga swasta juga diikutinya. Siswa yang berdomisili di Kelurahan Kandangjati Kulon, kecamatan Kraksaan ini mengaku jika soal-soal olimpiade yang diselenggrakan pihak swasta secara online terbilang lebih mudah.

“Jarang soal susah. Ada even KMNR yang digelar berjenjang. Kalau lolos bisa keluar negeri. Soalnya pilihan ganda. Kalau KSN ada soal esai, jawabannya difoto lalu di-upload,” katanya. Ada tiga jenis soal olimpiade. Soal mudah, yaitu materi dasar; soal sulit, materi lanjutan; dan soal tricky, ada trik, rumus cepat, dan pembimbingnya.

Pelajar yang bercita-cita sebagai analis data statistik ini berharap ke depan bisa membimbing adik tingkatnya yang ingin dan berniat di olimpiade. “Pesan saya, selalu mencoba dan berusaha, jangan menyerah,” kata putra dari pasangan suami istri Lalang Nursantoro dan Nourma Hestie D.

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Siti Subaida mengatakan, siswa yang mengikuti olimpiade diseleksi dulu oleh sekolah. Meliputi nilai tes awal masuk, nilai raport, dan pemantauan di kelas. “Kami pilih beberapa siswa untuk mengikuti seleksi sekolah,” katanya.

Wanita yang akrab disapa Ida ini mengaku bangga, anak didiknya yang berpengalaman di olimpiade bersedia mendampingi adik tingkatnya yang baru mengikuti. Ia berharap prestasi anak didiknya semakin meningkat, meski tatap muka belum optimal karena pandemi. (*/hla/sp)


Share to