Merasa Ada yang Lebih Berhak, Janda Penjual Kopi di Probolinggo Mundur dari PKH

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Monday, 09 Mar 2020 21:35 WIB

Merasa Ada yang Lebih Berhak, Janda Penjual Kopi di Probolinggo Mundur dari PKH

PADAHAL LAYAK: Nanik menunjukkan surat pengunduran dirinya dari kepesertaan PKH karena merasa ada yang lebih berhak daripada dirinya.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Sosok Nanik, 35, warga Kabupaten Probolinggo ini mungkin hanya ada satu berbanding seribu. Pasalnya, meski menyandang status janda 2 anak dan menggantungkan sumber pendapatannya dari warung kopi, ia rela mundur dari kepesertaan Program Keluarga Harapan (PKH).

Perempuan yang tinggal di Desa Kandangjati Wetan, Kecamatan Kraksaan ini merasa banyak yang lebih berhak dibanding dirinya. Ia mengaku kebutuhan ekonominya tercukupi dari berjualan kopi. Padahal, selain kebutuhan hidupnya, Nanik juga harus memenuhi kebutuhan anaknya yang duduk di bangku SD dan SMP.

“Alhamdulilah dengan usaha kecil-kecilan milik saya ini, saya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama anak saya,” terangnya saat ditemui tadatodays.com, Senin (9/3/2020).

Karena merasa ada yang jauh lebih berhak itulah, Nanik merasa malu jika masih tercatat sebagai penerima PKH. “Malu Mas jika dianggap tidak mampu. Kenyataannya, saya sudah mampu kok. Mending dialihkan ke yang lebih berhak daripada saya,” jelasnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Kepala Desa Kandangjati Wetan Asnan membenarkan pengunduran diri salah satu warganya itu. “Memang sejak adanya sosialisasi, dia sudah menyatakan mengundurkan diri. Ketika ada penempelan stiker, Kamis (5/3/2020), kami dan tim yang bertugas ke rumahnya untuk memastikan terkait keputusannya itu,” jelasnya.

Saat itulah Asnan bisa memastikan jika Nanik benar-benar mundur dari kepesertaan PKH. Karena itu, Asnan mengaku salut dengan keputusan Nanik. Padahal menurutnya, Nanik layak mendapatkan hak tersebut.

Mundurnya Nanik dari kepesertaan PKH, dilegalkan dengan penandatanganan surat pengunduran diri. Saat itu, pemerintah desa, tim PKH, petugas Kecamatan Kraksaan, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas menjadi saksi penandatanganan surat pengunduran diri tersebut. (zr/sp)


Share to