Meski Diguyur Hujan, Ritual Keboan Aliyan di Banyuwangi Tetap Semarak

Mohamad Abdul Aziz
Mohamad Abdul Aziz

Sunday, 29 Jun 2025 20:14 WIB

Meski Diguyur Hujan, Ritual Keboan Aliyan di Banyuwangi Tetap Semarak

KEBOAN: Replika kerbau diarak keliling lapangan Desa Aliyan, Rogojampi, Minggu (29/6/2025).

BANYUWANGI TADATODAYS.COM - Hujan mengguyur Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Minggu (29/6/2025). Namun, hujan tidak menyurutkan warga untuk melaksanakan ritual adat Keboan pada hari itu. 

Ribuan orang tampak memadati sepanjang jalan utama desa. Mereka menyaksikan tradisi tahunan yang selalu digelar setiap bulan Suro dalam kalender Jawa.

Rangkaian acara dimulai dengan selamatan kampung sebagai bentuk rasa syukur dan doa bersama. Tidak lama setelah itu, sejumlah petani dan warga yang mengenakan atribut menyerupai kerbau tiba-tiba kehilangan kesadaran. Dalam kepercayaan masyarakat setempat, fenomena ini diyakini sebagai bentuk kerasukan roh leluhur.

Diiringi musik gamelan dan diarak bersama replika kerbau, para peserta yang kerasukan tersebut dibawa keliling kampung menuju lapangan desa sebagai titik kumpul utama. Mereka berjalan menirukan gerakan kerbau yang tengah membajak sawah, bahkan berkubang dan berguling-guling di lumpur di sepanjang jalan yang dilewati. Di pundak mereka terpasang alat bajak tradisional.

Ritual keliling desa mengikuti empat penjuru mata angin, menggambarkan siklus bercocok tanam, membajak, mengairi, hingga menabur benih. Tradisi ini bukan hanya simbolik, tetapi juga mencerminkan harapan akan hasil panen yang melimpah.

Dua kelompok warga dari Dusun Krajan dan Dusun Sukodono turut ambil bagian dalam arak-arakan ini. Masing-masing mempersembahkan atraksi di depan kantor desa. Pemuda Dusun Krajan bahkan menampilkan ogoh-ogoh berbentuk kerbau yang dipikul keliling kampung, memperkaya kemeriahan suasana.

“Ini merupakan tradisi rasa syukur para petani sekaligus permohonan kami kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar desa kami terhindar dari malapetaka dan diberikan keselamatan serta kelimpahan hasil panen,” ujar Kepala Desa Aliyan Agus Nurbani Yusuf.

Sementara, Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono yang hadir menyaksikan langsung jalannya ritual, memberikan apresiasi tinggi terhadap kekompakan masyarakat. “Ritual ini mencerminkan semangat gotong royong, kekeluargaan, dan kebersamaan. Semangat inilah yang perlu terus dipupuk untuk membangun desa dan daerah,” ujarnya.

Ia juga berharap agar kegiatan Keboan Aliyan terus dilestarikan dan dikemas lebih menarik sehingga menjadi potensi wisata budaya yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. “Semoga penyelenggaraannya semakin baik, kreatif, dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat serta pelaku UMKM,” tambahnya.

Selain ritual utama, Keboan Aliyan juga diramaikan dengan beragam acara pendukung, seperti pasar UMKM (pasar ien), pentas seni jaranan, sonjo bareng, hingga pertunjukan musik tradisional. “Alhamdulillah, masyarakat dan para pedagang dari luar desa ikut merasakan berkah rezeki dari kegiatan ini,” ujar Supri, tokoh masyarakat Desa Aliyan. (azi/why)


Share to