PROBOLINGGO,TADATODAYS.COM - Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo belum mempunyai kebijakan terkait aksi demonstrasi seperti yang terjadi pekan lalu. Warga kabupaten setempat yang melakukan aksi demonstrasi, sejauh ini belum dilarang. Hanya saja, pihak satgas mengingatkan agar peserta aksi tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Sampai saat ini belum ada pembahasan ke sana ya (pelarangan demo, red). Kita kan harus komunikasikan hal ini ke pihak satgas atau pimpinan daerah dari Kabupaten Probolinggo. Masih banyak yang kita lihat tidak menerepkan protokol kesehatan," sesal, dr. Dewi Vironica, juru bicara Satgas Percepatan Penanganan covid-19 Kabupaten Probolinggo. Senin (12/10/2020).

Menurutnya aksi demonstran yang dilakukan secara berkerumunan ini boleh-boleh saja asal menerapkan protokol kesehatan. Yakni tidak berkontak fisik dan menggunakan masker.

Dirinya pribadi tetap menghawatirkan adanya klaster baru covid-19 setelah demo usai. Pasalnya massa yang keluar dan ikut berkerumunan saat itu tidak diketahui asalnya dari mana saja dan pernah berkontak erat dengan siapa saja. 

"Pada saat kejadian itu, terus terang kita tidak tahu. Kita tahu setelah kegiatan berlangsung.  Siapa yang beraktifitas pada saat itu tidak diketahui komunitasnya dari mana, orangnya dari mana saja, kita tidak punya datanya," jelasnya.

Pihaknya menyayangkan kejadian tersebut, terutama peserta yang tidak tertib. Menurutnya, masih banyak cara untuk menyampaikan aspirasi terhadap anggota DPR, tanpa melamggar protokol kesehatan.

Untuk itu ia berharap ke depannya jika ada massa yang akan berdemo lagi, akan lebih baik ada pembatasan jumlah peserta, kewajiban memakai masker dan tetap menjaga jarak. (zr/hvn)