Muncul Aliansi LSM, Siap Kawal Pesepeda Greenpeace ke Bali

Alvi Warda
Alvi Warda

Tuesday, 08 Nov 2022 21:37 WIB

Muncul Aliansi LSM, Siap Kawal Pesepeda Greenpeace ke Bali

ALIANSI: Para anggota Aliansi LSM dan Ormas di Probolinggo yang mereaksi tindakan LSM TKN terhadap para pesepeda Greenpeace yang hendak ke arena KTT G20 di Bali.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Tindakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tapal Kuda Nusantara (TKN) terhadap pesepeda Greenpeace, Senin (7/11/2022) lalu, direaksi sesama kalangan LSM di Probolinggo. Selasa (8/11/2022) sore, sebuah Aliansi LSM dan Ormas berkumpul menyatakan menyangkal tindakan LSM TKN itu disebut mewakili masyarakat Probolinggo. Lebih dari itu, aliansi ini menyatakan siap mengawal pesepeda Greenpeace sampai ke Bali.

Aliansi LSM itu menggelar konferensi pers di Kedai Ant di Kota Probolinggo. Aliansi ini terdiri atas Grib, Liar, Prosamin Investigasi Jatim, Pekat, Penjara, Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU), Gasxoc, dan Laskar Merah Putih. Mereka menyatakan berkumpul untuk menyuarakan demokrasi. 

Muhammad Untung dari Grib selaku koordinator Aliansi LSM, menjelaskan kepada wartawan 6 poin pernyataan sikap yang telah mereka sepakati. Pada intinya, aliansi ini tidak setuju dengan langkah LSM TKN menghadang pesepeda Greenpeace yang hendak pergi ke arena KTT G20 di Bali.

Aliansi LSM dan Ormas ini menyatakan tindakan LSM TKN terhadap pesepeda Greenpeace itu tidak mencerminkan aspirasi masyarakat Probolinggo. Tindakan itu juga dinilai tidak merepresentasikan semangat demokrasi dan melanggar kebebasan berpendapat.

Lalu, Aliansi LSM dan Ormas ini mengimbau LSM TKN Probolinggo menghentikan aksi-aksi serupa, dengan cara membuka ruang diskusi untuk mendapatkan solusi.

Bagi Aliansi LSM dan Ormas, pernyataan sikap ini bukan untuk mendukung salah satu pihak. Namun, semata-mata untuk memegahkan semangat demokrasi dan kebebesan berpendapat.

Selanjutnya menurut Untung, Aliansi LSM siap mengawal Greenpeace apabila tetap akan ke arena KTT G20 di Bali. "Kami tidak sepakat ada aksi semacam premanisme. Kami siap mengawal Greenpeace sampai Bali," ucapnya.

Menurut pandangan Untung, Greenpeace bergerak demi menyuarakan persoalan iklim, tanpa adanya kekerasan. "Tidak ada (mengganggu G20, red). Persoalan itu kan penafsiran dari TKN," tuturnya.

Atas adanya penghadangan ini, Aliansi LSM mendukung apabila pihak Greenpeace ingin menyatakan pendapat-pendapatnya. Untung juga menyampaikan, cara TKN sampai menghadang Greenpeace adalah hal yang salah. "Kami serahkan pada kewenangan Greenpeace. Namun, kami di sini menyampaikan dua poin tadi," ujarnya.

Sementara itu, Ketua LSM TKN Prasetyo Eko Karso saat dikonfirmasi menyatakan tidak ada respons khusus atas konferensi pers dari Aliansi LSM tersebut. Hanya menurut Eko, Aliansi LSM itu tidak paham seperti apa yang terjadi. "Kami tidak menghadang, justru kami mengajak mereka berdiskusi," tuturnya.

Eko menyebutkan, sempat ada adu argumentasi antara pihaknya dengan pihak Greenpeace. Namun, masalah itu dapat mereka selesaikan tanpa adanya unsur pemaksaan. "Kami bicara bukti. Mereka (pesepeda Greenpeace, red) diam saja kok waktu kemarin. Karena kami bicara fakta," tandasnya. (alv/why)


Share to