Nama Wabup Probolinggo Dicatut untuk Donasi Pembangunan Sarana Ibadah

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Sabtu, 17 Jul 2021 21:25 WIB

Nama Wabup Probolinggo Dicatut untuk Donasi Pembangunan Sarana Ibadah

IMBAUAN: Wabup Timbul Prihanjoko mengimbau masyarakat untuk tidak cepat percaya jika ada nomor yang mengaku pejabat. Hal itu dimaksudkan agar tidak ada warga yang mengalami kerugian. Karena selama ini marak penipuan mengatasnamakan pejabat.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Nama Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko kembali dicatut. Jika sebelumnya untuk penipuan permintaan pulsa, kini modus pelaku seolah-olah wabup hendak memberikan donasi untuk pembangunan sarana ibadah.

Diketahui, nomor WhatsApp +6288231839236 menghubungi pengurus dari salah satu pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo, melalui pesan WhatsApp. Dalam pesan tersebut, ia mengaku sebagai wabup dan menawarkan bantuan untuk pembangunan renovasi ponpes.

Untuk meyakinkan pengurus ponpes, pemilik nomor tersebut meminta foto kondisi bangunan saat ini. “Njih niki kulo bapak Timbul Pak. Dan tujuan saya menghubungi jenengan ingin memberitahukan. Bahwa ada dana donasi dari rekan donatur yang akan saya berikan untuk pembangunan masjid/PONPES dan juga santunan untuk panti asuhan pak... Sebelumnya saya boleh minta foto pembangunannya njih pak,” kataya.

Beruntung pengurus tersebut tidak langsung percaya dan memberikan foto yang diminta. Ia meminta bertemu langsung dengan pemilik nomor. Atau jika benar itu wabup, setidaknya bisa bertemu dengan ajudan. Maksudnya, ketika bertemu bisa membahas lebih jauh mengenai teknis donasi tersebut.

 “Nggeh terimakasih. Apa tidak tidak sebaiknya saya ketemu jenengan atau ajudan ajunan dulu untuk memastikannya. Biar saya sampaikan ke ketua yayasan dan pengasuh,” jawab pengurus yang bersangkutan. Nomor misterius itu mengaku masih belum ada kesempatan untuk bertemu, dan berjanji akan bertemu dikemudian hari.

Sementara itu, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko menegaskan kalau itu bukanlah nomor dirinya. Ia mengaku kalau baru mengetahui pencatutan nama dirinya, setelah mendapat laporan dari salah seorang kades. “Kalau mengenai ada korban atau tidak, saya tidak tahu," katanya.

Karena itu, wabup mengimbau untuk tidak mudah percaya pada seseorang yang mengatasnamakan pejabat, saudara, kyai dan lain-lainnya. Terlebih orang tersebut, ingin meminta bantuan atau hal lain yang dapat merugikan. Ia meminta masyarakat untuk memastikan terlebih dulu kebenarannya, sebelum melakukan kesepakatan apapun. (zr/sp)


Share to