PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Ngabuburit alias menunggu adzan maghrib menjadi khas warga yang menjalankan ibadah puasa. Ada berbagai macam cara, seperti menonton latihan atlet motorace Kota Probolinggo di sirkuit GOR Mastrip Kota Probolinggo.

Latihan dimulai sejak pukul 14.30 sampai atlet merasa cukup. Pada Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 15.30 sudah ada tiga atlet yang bergantian latihan. Warga juga terlihat asyik menonton.

Tiga atlet tersebut ialah Muhammad Khadafi, Batara Mandala Putra dan Zalfan. Mereka tergabung dalam cabang olahraga IMI pada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Probolinggo.

PUASA: Meski berpuasa mereka tetap berlatih.

Memacu motor 150 cc, di setiap belokan lutut mereka menyentuh aspal. Meski demikian, lutut aman dari luka sebab atlet menggunakan seragam khusus. Tak lupa helm dan sepatu khusus.

Batara saat diwawancara usai latihan mengatakan tetap berpuasa meski latihan. Tentu saja, haus dan lapar ia rasakan selama latihan. "Tapi kan saya sudah terbiasa latihan, jadi ya gak masalah," ujarnya.

Atlet yang masih sekolah SMP Negeri 5 Kota Probolinggo ini sudah 10 bulan menggeluti dunia moto race. Ia awalnya menyukai acara balap motor dan ingin menjadi pembalap profesional. "Saya kan memang suka, senang karena bisa balapan," katanya.

Lomba demi lomba sudah ia ikuti. Terakhir, ia mengikuti lomba di Kota Batu kejuaraan Wali Kota Cup. Banyak mengikuti lomba semakin membuatnya ingin tekun latihan balap motor.

Terjatuh saat latihan seolah menjadi makanan sehari-hari para atlet motor race tersebut. Meski terjatuh itu membuat mereka semakin terdorong untuk terus berlatih. "Saya gak takut, karena ya senang itu," ujar Batara.

Di bulan puasa, latihan atlet moto race ditambah. Setiap Rabu, Jumat, Sabtu mereka akan menghabiskan BBM dengan harga Rp 50.000 demi latihan. "Harapannya, bisa menjadi atlet profesional dan bisa ikut juara internasional," katanya. (alv/why)