Oka Mahendra Jati Kusuma, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Probolinggo Terpilih Aklamasi, Targetkan 9 Kursi di Pemilu 2024

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Tuesday, 01 Sep 2020 12:55 WIB

Oka Mahendra Jati Kusuma, Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Probolinggo Terpilih Aklamasi, Targetkan 9 Kursi di Pemilu 2024

PIMPINAN: Oka Mahendra Jati Kusuma, S.E, M.M, Ketua DPD Golkar Kabupaten Probolinggo berfoto bersama Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar.

Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, kegiatan pergantian pimpinan DPD Golkar Kabupaten Probolinggo tetap berjalan lancar. Di kantor DPD Golkar Kabupaten Probolinggo, Dringu, Kabupaten Probolinggo, Minggu (23/8/2020), Oka Mahendra Jati Kusuma, S.E, M.M kembali terpilih untuk periode kepemimpinan 2020-2025. Pria yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Probolinggo ini pun terpilih secara aklamasi dalam kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) ke-10.

HILAL LAHAN AMRULLAH, Wartawan tadatodays.com

PRIA yang akrab disapa Oka ini merasa bersyukur pada periode kedua diberi amanat oleh ranting-ranting untuk memimpin DPD Partai Golkar Kabupaten Probolinggo dalam lima tahun ke depan. Sebelumnya pada periode pertama ia berhasil memimpin DPD Golkar Kabupaten Probolinggo periode 2016-2021. “Karena ada instruksi dari pusat, maka Musda dimajukan di Tahun 2020, dan berakhir pada hingga Tahun 2025,” terang Oka.

Adapun target DPD Golkar Kabupaten Probolinggo dalam lima tahu ke depan, berkesinambungan dengan periode pertama. Pada periode pertama kepemimpinannya, ia memiliki target mengembalikan kursi Golkar di Tahun 2009, yaitu dengan perolehan tujuh kursi. Pasalnya di Tahun 2014, DPD II Golkar Kabupaten Probolinggo hanya meraih lima kursi. “Target periode sebelumnya mengembalikan dua kursi yang hilang. Pada pemilu legislatif periode 2009-2014, kita punya tujuh kursi. Periode pertama target kami secara umum tercapai. Tentu di periode kedepan ada target baru,” jelasnya.

Menurutnya sejak era reformasi DPD Partai Golkar Kabupaten Probolinggo pada pemilu legisltaif belum pernah meraih kursi lebih dari tujuh kursi, kecuali pada era orde baru. Oleh karena itu, minimal di periode kedua kepemimpinannya nanti, DPD Partai Golkar Kabupaten Probolinggo meraih posisi dua besar di Kabupaten  Probolinggo. “Yaitu dengan meraih sembilan hingga sepuluh kursi,” harapnya.

Sedangkan target secara nasional Partai Golkar yaitu dapat mengusung ketua umum, Airlangga Hartanto sebagai calon wakil presiden atau presiden. Karenanya DPD II Partai Golkar kedepan berupaya menggerakkan kembali mesin partai dari tingkat desa hingga tingkat kecamatan. “Mesin partai merupakan representasi partai, bukan hanya sebagai simbol. Jika mesin partai bergerak, maka segala intruksi dari pusat dapat berjalan dengan baik,” terangnya.

Selain target tujuh kursi yang tekah ia capai pada periode pertama kepemimpinannya. Target lain yang dicapai adalah pembangunan infarstruktur kantor sekretariat DPD II Golkar Kabupaten Probolinggo di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Ia ingin memfungsikan kantor sekretariat DPD II Partai Golkar Kabupaten probolinggo, itu secara maksimal. “Kami optimalkan sehingga eksistensi Golkar betul-betul diakui. Dengan berfungsinya kantor, kami bisa datangkan Gubrnur Jatim, pejabat sekelas menteri dan anggota DPR RI,” ungkapnya.

Target lain yang rampung terealisasi di periode pertama adalah perbaikan organisasi kepartaian mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Selain itu program yang dicapai adalah mengembalikan kepercayaan masyarakat ke Golkar. “2014-2019 Golkar mengalami berbagai terpaan badai yang menghantam dan menggoncang. Mulai dari kasus korupsi pimpinan di DPD I Golkar Provinsi Jatim, dualisme partai versi Agung Laksono dan Aburizal Bakri, hingga badai Setya Novanto. Serta kekalahan calon di pilkada. Berlahan-lahan  Golkar sudah lebih bermanfaat,” jelasnya.

Dalam periode kedua kepemimpinannya pihaknya akan bersinergi dengan baik bersama seluruh caleg, anggota DPR RI, DPRD Provinsi Jatim dan Kabupaten/Kota Probolinggo. Pasalnya dalam periode pertama mereka  berjalan sendiri-sendiri. “Kita satukan  struktur kepartaian seluruhnya, kita rangkul semua agar target partai dapat terealisasi,” ujarnya.

Sedangkan hubungan DPD II Partai Golkar Kabupaten Probolinggo dengan lintas partai, dinilainya sangat harmonis. Hal itu terbukti seleuruh partai hadir dalam undangan pembukaan Musda DPD II Golkar Kabupaten Probolinggo seminggu yang lalu. “Begitu juga terjalin komunikasi di DPRD, meskipun jumlah kursi kami hanya tujuh, Golkar dihargai. Mungkin anggota kami di DPRD itu sudah senior dan memiliki jam terbang tinggi, kita juga diperhitungkan,” pungkasnya.

TERPILIH AKLAMASI: Musyawarah Daerah (Musda) ke-10 diselenggarakan di kantor DPD Golkar Kabupaten Probolinggo, Dringu, Kabupaten Probolinggo, Minggu (23/8/2020). Dalam Musda ke-10 ini, Oka Mahendra Jati Kusuma terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Probolinggo.

Doa Orang Tua di Makkah Mantapkan Terjun ke Politik

MASA depan Oka Mahendra Jati Kusuma di panggung politik tidak luput dari peran orang tuanya. Karir politik ketua DPD II Golkar Kabupaten Probolinggo itu, dimulai sejak menjadi mahasiswa. Di salah satu universitas di Kota Surabaya, ia pernah menjadi gubernur BEM. Kegiatan sebagai aktifis kampus ia jalani selama tiga tahun. Bahkan sebelum masuk ke Partai Golkar, ia aktif sebagai pengurus organisasi sayapnya, AMPI Provinsi Jawa Timur.

Di Tahun 2011-2012, ia coba mencoba mempelajari ilmu politik langsung dari ayahnya, politikus senior DPD II Partai Golkar Kabupaten Probolinggo, H. M. Hasan Irsyad, SH, M.Si. Bahkan karena ayahnya pula ia tertarik mencoba bertarung pada pemilu 2014 sebagai caleg DPRD Kabupaten probolinggo Tahun 2014. “Waktu itu usia saya 28 tahun, alhamdulillah pertama kalinya nyaleg, sekelas anak muda, langsung terpilih. Saya meraih suara terbanyak diantara lima anggota legislatif yang  terpilih dari Golkar di DPRD Kabupaten Probolinggo,” terang Ketua DPD II Golkar Kabupaten Probolinggo ini.

Sebagai pemuda yang diamanahi warga sebagai wakil rakyat ia mengaku memiliki semangat yang menggebu-gebu. Hingga akhirnya pada Musda DPD II Golkar Kabupaten Probolinggo Tahun 2016, ia mengikuti kontestasi sebagai ketua. “Dengan perjuangan dan lika-liku proses suksesi, saya terpilih secara aklamasi di periode pertama. Pertama kali terpilih sebagai wakil rakyat, saya hanya sebgai anggota DPRD. Tahun 2017, saya didapuk menjadi sekretaris Komisi A,” jelasnya.

Sementara Tahun 2019, ia kembali mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Probolinggo di dapil yang sama, Dapil Paiton, Pakuniran, dan Kotaanyar. Hasilnya, ia kembali terpilih dan diberi amanat sebagai wakil rakyat. “Dari tujuh orang yang terpilih dari Golkar, suara saya yang terbanyak di internal partai Golkar. Untuk Tahun 2019, alhamdulillah, saya menjadi pimpinan di DPRD,” syukurnya.

Sosok H. M. Hasan Irsyad, SH, M.Si, merupakan mentor politik baginya. Selain sebagai bapak, Hasan juga sebagai guru segala hal, baik di kehidupannya maupun di dunia perpolitikan yang dijalaninya saat ini. “Sulit menyamai perjuangan beliau di dunia politik,” jelasnya.

Adapun kiprah Oka di dunia politik berawal dari cerita yang dinilai aneh tapi nyata. Pasalnya sejak Oka mengenyam pendidikan di SMA hingga perguruan tinggi, ia tidak memiliki cita-cita menjadi anggota DPRD dan berkecimpung di dunia politik. “Bahkan saat saya aktif sebagai aktifis , saya tidak punya cita-cita sebagai anggota dewan. 2010 saya lulus S2 justru normatif, saya ingin berkarya di perusahaan besar. Tidak saya sangka posisi saya seperti saat ini,” ungkapnya.

Perubahan karir oka dimulai Tahun 2010, kedua orang tuanya menunaikan ibada umroh ke tanah suci Mekkah. Hanya saja ia tidak ikut. Pada saat umroh itulah, orang tua Oka bolak-balik sujud di depan Ka’bah agar putranya diberi jalan untuk dapat meneruskan karir bapaknya di dunia politik. “Saya saat itu tidak mengerti. Saat bapak pulang ke tanah air, saat turun dari pesawat, saya bilang saya ingin terjun ke politik. Itu saya ucapkan secara spontan, saya belum sampai di rumah, masih di bandara Juanda. Saya salim dan rangkul bapak saya, beliau heran dan berkaca-kaca bagaimana caranya kok doanya dibayar kontan,” ujarnya.

Lantas pihaknya bertanya kepada bapaknya bahwa kalau ia terjun ke politik, apakah orang tuanya tidak setuju. Bapaknya belum bisa memberikan jawaban. Hingga akhirnya bapaknya bercerita bahwa selama berhari-hari, bapaknya sujud di depan ka’bah berdoa agar anaknya bisa meneruskan karir politiknya. “Bapak saya ingin ada kejelasan. Karena kakak saya jelas sebagai dokter spesialis. Sedangkan saya sesudah lulus S2 belum jelas,” ceritanya.

Selanjutnya saat itu juga ia segera minta petunjuk tentang partai dan organisasi yang ada yang cocok baginya. Ia pun berseloroh, jika mungkin darahnya jika dilukai adalah darah berwarna kuning. Karena bapaknya merupakan aggota DPRD Partai Golkar terlama se Indonesia. “Sebelum bapak saya menikah sudah menjadi anggota dewan. Sudah mendarah daging. Saya minta petunjuk, begitu saya banding-bandingkan dengan partai yang ada, ideologi Golkar terkuat,” katanya.

Selama Oka menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Probolinggo beberapa jalan lingkungan, terutama di wilayah dapilnya, telah rampung dibangun jalan paving. Selain itu selama lima tahun menjabat di periode pertama ia juga membangun mushalla dan masjid di dapilnya. “Sudah kami berikan dan kami berhasil menyalurkan uang pemerintah kepada warga,” jelasnya.

Sedangkan target pribadi, Oka mengatakan, sebagai politisi ia menginginkan ada kemajuan karir. Tahun 2014 sebagai anggota DPRD, Tahun 2017 sebagai sekretaris Komisi 1. Tahun 2019 lalu, sebagai pimpinan DPRD, dan 2024 mendatang ia berharap memiliki posisi lebih baik. “Saya tidak berani menyebut saya ingin menjadi DPR RI, itu sah-sah saja. Tapi saya tidak tahu perkembangannya, apa di eksekutif, saya tidak mengerti. Harus lebih baik dari sekarang,”  pungkasnya.

PENDUKUNG UTAMA: Oka Mahendra Jati Kusuma, Ketua DPD Golkar Kabupaten Probolinggo berfoto bersama istri dan keempat anaknya yang menjadi pendukung utama karir politiknya selama ini.

Hilangkan Penat, Bercengkerama dengan Keluarga

BERKUMPUL bersama keluarga adalah momen yang paling menyenangkan bagi Oka Mahendra Jati Kusuma. Sibuk dengan berbagai aktivitas di DPRD membuat Oka sangat menghargai waktu berkualitas  yang ia habiskan untuk berbincang bersama keluarga. Ketua DPD II Golkar Kabupaten Probolinggo, Oka Mahendra Jati Kusuma ini pun tengah sibuk meluangkan waktu bersama empat anaknya, saat wartawan Tadatodays.com bertandang ke kediamannya. Ia kini menetap di Perum Bromo Permai, Keluarahan Ketapang, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo.

Pria yang menikah dengan Siska Dwiarianti, SH, di tahun 2012, itu mengatakan bahwa dalam politik yang terpenting adalah dukungan keluarga. Sesuai petuah bapaknya, bahwa kalau ingin sukses, itu harus mendapat dukungan dari keluarga. “Bukan hanya dukungan dari ayah dan ibu kita saja, tapi istri kita juga harus mendukung. Karena risiko dan godaannya politik ini sangat besar. Saya nawaitu berpolitik untuk ibadah, mengabdi kepada masyarakat. Sehingga istri mendukung niat saya, karena kalau ingin kaya lewat politik, istri tidak mendukung saya,” terang pria lulusan S2 Manajemen Universitas Airlangga Surabaya ini.

Putra pasangan H. M. Hasan Irsyad, SH, M.Si, dan Hj. Nurul Laila Kusniah ini menambahkan bahwa sejauh ini istrinya sangat mendukung dan selalu menemaninya saat ia dalam kondisi drop atau turun, maupun saat ia berada di atas. “Kalau orang tua mereka mesti mendukung,” terang pria yang memiliki empat anak ini.

Dalam seminggu terakhir, pria kelahiran Nganjuk, 15 Januari 1986, ini mengaku sedang ada agenda ke luar kota. Sejak Hari Senin (24/8/2020) hingga baru datang Sabtu (29/8/2020) di Probolinggo. Bahkan saat di rumhnya, ia belum bertemu keluarganya. “Saya bisa bertemu keluarga dalam seminggu dua sampai tiga kali. Namun tetap setiap saat berkomunikasi, setiap dua jam saya videocall dengan anak-anak. Saya tanya lagi ngapain dan sebagainya. Karena anak bagi saya adalah moodbooster, lihat anak itu adalah penyemangat,” ungkap pria yang pernah mengenyam pendidikan di SMAN 1 Kota Probolinggo ini.

Menggeluti politik, ia selalu mengingat pesan sederhana istrinya. Istrinya tidak banyak permintaan, karena memang karajternya juga tidak banyak omong. “Pesannya jaga kesehatan, karena saya sibuk di luar kota. Seperti kunker, dan sebagainya. Pesan kedua yang paling sering jangan lupa salat, minum vitamin, Itu pesan setiap hari. Dengan seperti itu godaan politik terhindarkan,” ujar ayah dari Gladys, Queen, Medina, dan Araya ini.

Menurut pria lulusan S1 Ekonomi Universitas Surabaya itu, bahwa dalam politik batas antara dosa dan pahala itu tipis. Maka, bila sering tidak diingatkan, maka ia terjatuh di jalur hitam. “Itu gunanya keluarga yang dapat mengingatkan kita. Karena kondisi saya setiap hari tidak selalu berada dalam on the track,” terang alumnus SMP 1 Probolinggo ini.

Selain berkecimpung di dunia politik, pria yang pernah mengenyam pendidikan di SDN Sukabumi II ini juga  berkecimpung di dunia usaha. Usaha pencetakan paving dan batako sekala kecil tengah dibangunnya di Desa Berumbungan Kidul, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo. Ia juga memiliki lapangan futsal untuk disewakan, yaitu Profutsal di jalan Gusdur Kota Probolinggo. “Saya juga bertani kentang di Kecamatan Sukapura dan Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Sementara di usianya yang masih muda itu, dengan kesibukan yang padat, ia juga butuh refreshing. Beban kerja yang dijalaninya saat ini, idealnya diterima oleh orang berusia 40 tahun ke atas, yang secara psikis dan mental sudah matang. “Di usia saya yang masih labil, saya butuh bimbingan dan refreshing. Saya sempatkan berkumpul bersama keluarga keluar ke mall di Surabaya satu kali dalam seminggu,” ungkapnya.

Adapun hobi yang dimiliki adalah di bidang otomotif. Ia bersama komunitas Pajero sering touring setipa dua minggu atau sebulan sekali. Namun selama pandemi covid-19, ia vakum selama empat bulan terakhir. “Biasanya saya touring ke Bali, Bandung, Yogyakarta. Karena situasi seperti ini, hobi saya bergeser dengan bersepeda. Setiap minggu sekali bersepeda bersama teman-teman, sesuai perkembangan zaman,” pungkasnya. (hla/hvn)


Share to