One Day No Gadget, Mahasiswa Universitas Panca Marga Luncurkan Pojok Dugam

Mochammad Angga
Mochammad Angga

Monday, 08 Feb 2021 07:59 WIB

One Day No Gadget, Mahasiswa Universitas Panca Marga Luncurkan Pojok Dugam

KREATIF: Anak-anak diajak membuat topeng dari bubur kertas. Kegaiatan ini sebagai upaya membatasi penggunaan ponsel pintar oleh anak-anak.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Mahasiswa Universitas Panca Marga (UPM) Probolinggo meluncurkan program Pojok Edukasi dan Game (Pojok Dugam). Program yang diinisiasi mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut, dimaksudkan untuk mendukung penerapan one day no gadget. Atau sehari tanpa ponsel.

Kegiatan tersebut dilaksanakan mahasiswa UPM yang sedang melaksanakan KKN di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo. Dalam program Pojok Dugam tersebut, mahasiswa mengajak sekitar 15 anak untuk belajar dan bermain. Di antaranya membaca dan memainkan permainan tradisional.

Permainan tradisional seperti egrang, dakon dari biji jagung, atau membuat topeng dari bubur kertas membuat anak-anak semakin kreatif. Untuk program belajar, keiatan yang dilakukan yakni 3 M. Membaca nyaring, membaca mandiri, dan membaca terpandu. Dari 15 anak, 4 anak didik TK; 7 dari anak didik SD; dan 4 anak didik SMP

TRADISIONAL: Selain belajar, anak-anak juga diajak untuk menjajal alat permainan tradisional. Di antaranya egrang yang memang menjadi warisan budaya.

Tak hanya program yang menyasar anak-anak, mahasiswa UPM juga melakukan penyemprotan disinfektan dan penyuluhan hukum tentang aturan pelanggar protokol kesehatan. Program itu dimaksudkan sebagai pencegahan penyebaran covid-19 dan juga edukasi pada masyarakat.

Diketahui, UPM melepas 343 mahasiswa yang dibagi 21 kelompok KKN yang tersebar di Kabupaten/Kota Probolinggo. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKN tahun 2020 ini digelar di lingkungan masing-masing peserta. Hal itu sebagai upaya pencegahan penularan covid-19.

Koordinator KKN di 3 kelurahan, yakni Keluruhan Sukoharjo, Kebonsari Kulon, dan Kebonsari Wetan, Afgarina Lailatul Firdaus mengatakan, Pojok Dugame memang menjadi program unggulan. Kegiatan tatap muka yang dilaksanakan tetap terbatas.

“Kegiatan ini sebagai upaya tetap memberikan pendidikan positif pada adik-adik. Kegiatan ini juga mencegah adik-adik tergantung pada gadget dan agar tidak bosan saja. Meski tatap muka, tapi kami maksimalkan protokol kesehatan,” terangnya

CERIA: Mahasiswa KKN UPM Probolinggo foto bersama dengan anak-anak sasaran kegiatan Pojok Dugam. Kegiatan tersebut disambut antusias oleh peserta.

MENGABDI: Belasan mahasiswa KKN UPM foto bersama dalam sebuah kegiatan. Selama sebulan mereka akan menjalani KKN sebagai bekal terjun di masyarakat.

Selama sebulan, 17 mahasiswa KKN akan memberikan pendampingan belajar pada anak. Baik literasi, seni, dan budaya. Kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah ketua RT 2/RW 6, Gg. Rejo Jl. KH. Hasan Genggong, Kelurahan Sukoharjo Muhammad Adi. Kegiatan ini diharapkan tak berhenti meski KKN usai.

Sementara itu, dosen pembibing dari Fakultas Hukum UPM Harmoko mengatakan, program Pojok Dugame murni ide dari mahasiswa. Respons yang diberikan kades dn masyarakat pun posiif. Maklum, selama ini mereka kesulitan cara untuk membatasi penggunaan gadget oleh anak-anak.

“Dalam pojok dugame ini, kami mengajarkan anak-anak tetap berinteraksi dan tidak melupakan edukasi. Ya, dapat membantu meningkatkan imunitas dalam kebahagiaan,” jelasnya. (ang/sp)


Share to