Pak RT di Kota Probolinggo Sulap Galon Bekas Jadi Lampu Hias
Alvi Warda
Sabtu, 21 Sep 2024 18:35 WIB
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Di RT 5 - RW 2 Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo, Pak RT-nya memiliki kreativitas merubah galon bekas jadi lampu hias bak sulap. Kreativitas itu bernilai rupiah.
Berawal dari Iseng, Syaifuddin Amrullah yang berusia 44 tahun, menyulap galon bekas menjadi bernilai. Tangannya lihai membuat lampu hias berbentuk bunga-bunga dari galon tak terpakai itu.
Syaifuddin tertarik membuat lampu hias ini sejak mengikuti lomba lampu hias Agustusan di Kota Probolinggo. Ia berpikir, sampah seperti galon air minum yang tidak terpakai, bisa diubah jadi hiasan cantik.
Tak butuh waktu lama, di rumahnya sudah ada beberapa lampu hias bikinannya. Lampu-lampu itu siap dijual. Ada lampu hias berbentuk bunga sepatu, bunga samia kulkas, dan bunga teratai. Semua bunga dari galon itu disulap oleh tangan Syaifuddin.
HIAS: Satu lampu hias ini bisa dijual dengan harga hingga Rp. 100 ribu.
Lampu hias cantik itu diwarnai Syaifuddin dengan nuansa hijau dan kuning yang bersinar dari lampu. Sementara potnya berwarna abu-abu kebiruan.
Saat ditemui pada Sabtu (21/9/2024) pagi di teras rumahnya, yang menjadi tempat berkreatifitas, Syaifuddin terlihat lihai membuat lampu hias. Alat yang ia butuhkan, tentu saja galon bekas, solder, dan cat.
Setiap membuat lampu hias, Syaifuddin membutuhkan waktu empat sampai enam jam. Meski berjam-jam Syaifuddin seolah menikmati langkah demi langkah pembuatan lampu hias.
Ia memulai dengan menggambar bentuk-bentuk bunga, yang diinginkan. Pada Sabtu Pagi itu, ia ingin membuat bungan teratai. Maka, ie memulai menggambar bentuk daun teratai, kelopak bunga hingga tangkainya.
Bentuk-bentuk yang diinginkan itu, Syaifuddin memotong bagian pucuk hingga setengah galon. Sebab, bagian bawah galon akan digunakan untuk potnya. "Jadi tidak akan ada yang terbuang," ujar pria yang menjabat ketua RT di lingkungannya itu.
Galon bekas yang dipilih Syaifuddin, plastiknya yang berbahan tidak tebal. Sehingga, ia mudah memotong bentuk daun-daun dan detail bunga yang runcing.
Setelah rampung menggambar dan memotong, Syaifuddin kemudian membentuk daun-daun dan bunga itu agar bergelombang. Ia menggunakan kepanasan soder, agar galon bisa melengkung. "Saya nggak punya alat lainnya. Jadi memanfaatkan yang ada saja," katanya.
Meski hanya menggunakan solder untuk memanaskan galon, namun gelombanh atau lekukan pada detail daun dan bunga terlihat bagus seperti aslinya. "Yang bikin lama ya ini, memanaskannya ini, biar terlihat kayak aslinya," ucapnya.
Langkah selanjutnya, Syaifuddin mengecat galon bening itu. Ia tetap memilih warna hijau dan kuning agar nuansa alam terasa bagi yang melihatnya. Untuk proses pengecetan, ia memiliki ruang tersendiri. Ia menyemprotkan cat pada sisi-sisi yang diinginkan.
Satu lampu hias, akhirnya berhasil dibuat. Detail gelombang daun dan tangkainya, tidak terluput dari cat. Syaifuddin betul-betul memperhatikannya. Syaifuddin
Usai mengecat, ia kemudian menjemur sebentar agar cat cepat kering. Kemudian, Syaifuddin memasangnya pada pot dan meletakkan satu lampu berwarna kuning di tengah-tengahnya. Lampu itu sudah dilengkapi kabel untuk aliran listriknya.
Syaifuddin akan menjualnya dengan harga Rp 75 ribu sampai Rp 100 ribu. Bergantung pada kesusahan detail bentuknya. Syaifuddin berharap ada yang berminat membeli karena melihat kreatifitasnya. "Galon bekas ini saya kumpulkan dari tetangga. Itung-itung, juga mengurangi sampah," ucapnya. (alv/why)
Share to