Pameran Cipta Teknologi dan Rekayasa Benda Karya Pelajar MAN 2 Kota Probolinggo

Alvi Warda
Alvi Warda

Tuesday, 21 Mar 2023 13:42 WIB

Pameran Cipta Teknologi dan Rekayasa Benda Karya Pelajar MAN 2 Kota Probolinggo

KREATIF: Kepala Kemenag Kota Probolinggo H Samsur dan Kepala Mandapro M. Alfan Makmur saat melihat karya pelajar yang kreatif.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Berangkat dari masalah, pelajar Kelas X MA Negeri 2 Kota Probolinggo (Mandapro) menciptakan teknologi dan rekayasa benda yang bermanfaat. Mulai dari Teknologi Tepat Guna (TTG), Solar Cell, hingga tempat sampah otomatis. Pada Selasa (21/3/2023) pagi, 12 kelas itu memamerkan produk andalan mereka.

Semua produk itu memang untuk memenuhi kurikulum merdeka. Namun, pelajar Mandapro diharapakan memiliki wawasan tentang teknologi yang tentunya berpedoman rahmatan lil alamin.

Ada dua tempat yang digunakan. Halaman tengan dan ruang aula sekolah yang berada di sisi selatan. Di halaman tengah itu, pelajar yang memiliki tugas membuat solar cell berjejer dengan memamerkan produk mereka.

PRODUK: Ada tempat sampah otomatis, vacuum cleaner dari botol pelastik, bel dari kaleng dan lain-lain, berhasil pelajar Mandapro ciptakan.

Solar cell ini membuat produk yang melekat dengan masyarakat, namun sumber energinya menggunakan matahari. Di atas meja, terpajang mulai dari mobil yang menggunakan tenaga surya. Ada pula kolam dan gazebo yang berkonsep rumah teduh, juga menggunakan energi matahari.

Bahkan ada penyaluran air untuk tanaman hidroponik, yang juga menggunakan tenaga surya. Lebih unik lagi, ada perahu nelayan yang sumber energinya adalah matahari, dengan sensor ultrasonik. Saat para pelajar menjelaskan cara menggunakan, semua produk mereka sukses dan berhasil digunakan.

Sementara di ruang aula, tempat para pelajar membuat benda TTG dan tempat sampah otomatis. Nah, seperti namanya, penutup tempat sampah itu terbuka otomatis, begitu ada gerakan tangan yang terekam sensor. Pembuang sampah bisa dengan mudah membuangnya.

Benda TTG yang diciptakan pelajar yang terbagi menjadi 35 kelompok itu beragam. Ada kipas angin, pengaduk adonan kue, vacumm cleaner dan bel. Semua kelompok berhasil menciptakan semua benda itu. Bahkan, sebelum mereka praket membuat, mereka harus mendapat teori terlebih dahulu selama empat hari.

Ternyata, tak hanya para pelajar, guru Mandapro juga mendapat teori agar bisa mendampingi pelajar. Setelah selesai mendapat teori, di hari kelima hingga sebelas mereka praktek membuat. Semua produk itu diharapkan bisa membuat mereka memiliki wawasan dan digunakan di kehidupan masyarakat.

Salah satu pelajar yang sangat antusias dan senang setelah berhasil membuat benda bermanfaat itu, Jaudah Dahlia Saldi misalnya. Siswa kelas X G itu merasa puas setelah sulitnya mendapat teori. Terhitung ia membutuhkan 12 hari sampai berhasil praktek. “Memahami teori itu yang susah,” katanya.

Namun, setelah berhasil praktek ia merasa puas. Ia juga tidak menyangka bisa praktek dari teori yang sudah ia dapat. Jaudah dan teman-temannya bertugas membuat TTG, tempat sampah otomatis dan juga bel.

RUMAH TEDUH: Ini dia salah satu karya yang menggunakan tenaga surya bikinan pelajar Mandapro. Namanya rumah teduh. Ada kolam dan kincir angin juga lampu yang menggunakan energi matahari.

Para pelajar itu, sebelum praktek membuat benda yang ditugaskan, harus berhasil merangkai lampu flip-flop. Ini untuk mengasah kemampuan anak, supaya praktek dengan mudah. Nantinya, dari merangkai lampu flip-flop mereka akan mudah merangkai benda seperti kipas angin bahkan tempat sampah otomatis.

Pada senin pagi itu, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Probolinggo H. Samsur turut melihat. Ia mengatakan sangat bangga dan juga mengapresiasi kreatifitas pelajar Mandapro. Khususnya, pelajar aliah yang tak hanya mempelajari agama, namun juga memiliki wawasan tentang teknologi. “Saya yang terkagum itu sama rumah teduh itu,” katanya.

Ia berpesan agar semua kreatifitas yang pelajar miliki, dapat terimplementasikan pada masyarakat. Semangat pelajar Mandapro tidak boleh patah semangat. Menurut Samsur, dari semangat itu bisa meraih cita-cita yang tinggi.

Hal senada juga disampaikan Kepala MAN 2 Kota Probolinggo M. Alfan Makmur. Ia memandang semua produk hasil kreatifitas anak didiknya, sangat luar biasa. Apalagi, effort para guru yang ia sebut tidak memiliki dasar ilmu teknologi juga turut mempelajari teori. “Saya sangat apresiasi pada siswa dan guru pembina. Hal yang kita ikhtiarkan, pasti bisa tercipta,” ujarnya.

Alfan berharap, pelajar Mandapro bisa menciptakan hal yang lebih berguna lagi di kehidupan masyarakat. Menurutnya, teknologi yang menggukan tenaga surya itu kaya manfaat. Selain energinya bisa disimpan, menggunakan tenaga surya mampu mengurangi penggunaan listrik yang berbayar, “Seperti di masjid dan musholla, kita bisa ciptakan teknologi yang dibutuhkan. Nah, pelajar Mandapro sudah memiliki teorinya,” tuturnya. (alv/why)


Share to