Panen Raya di Probolinggo, tetapi Petani Resah Gabah Ditaksir Harga Murah oleh Tengkulak

Alvi Warda
Alvi Warda

Monday, 07 Apr 2025 17:54 WIB

Panen Raya di Probolinggo, tetapi Petani Resah Gabah Ditaksir Harga Murah oleh Tengkulak

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Musim panen padi tidak selalu menjadi kabar gembira untuk petani di Kota Probolinggo. Sebab, jika dijual ke tengkulak, hasil panen padi akan ditaksir murah, sampai di bawah Rp 6.500 per kilogram. Hal itu membuat petani resah.

Keresahan petani ini diungkapkan salah satunya oleh petani asal Kelurahan Jrebeng Kulon Kecamatan Kedopok Kota Probolinggo Nur Saleh. Ketua Kelompok Tani Makmur Dua ini mengatakan, sejak dulu sistem jual padi bisa dibilang tidak menguntungkan petani. "Kalau kendala penanaman padi ini terletak di sistem jualnya," katanya saat diwawancara, Senin (7/4/2025).

Ia menjelaskan, di musim taman petani tidak kebingungan tengkulak. Tengkulak akan datang langsung pada petani. Namun sayangnya, harga yang ditaksir di bawah HET. "Murah sekali. Padahal kan seharusnya (gabah, red) dijual Rp 6.500 per kilogram. Kalau dijual ke tengkulak bisa Rp. 4.500 atau di bawahnya," ujarnya.

Padahal menurutnya, padi di lahan pertanian di Kota Probolinggo jarang yang gagal panen. Sehingga, jika dijual murah, sangat merugikan petani. "Gabah di sini itu bagus. Hampir gak pernah gagal panen. Kalau murah ya rugi," katanya.

Jalan keluarnya, petani memilih jual gabah ke Bulog Probolinggo. Harga jual pasti di harga Rp. 6.500 sesuai HET. "Jadi kami jual ke Bulog Probolinggo. Kalau di Bulog itu harganya normal. Kalau dihitung dengan pengeluaran petani ya meski gak untung tapi ya gak rugi," tuturnya. (alv/why)


Share to