Pantai Duta, Jujugan Wisata Keluarga

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Sabtu, 28 Mar 2020 23:06 WIB

Pantai Duta, Jujugan Wisata Keluarga

EKSOTIS: Areal mangrove dan pedestrian di Pantai Duta Paiton dipotret dari udara. Hamparan hijau mangrove berpadu apik dengan areal pedestrian yang terbuat dari kayu.

Pantai Duta menjadi satu di antara beberapa pantai di Kabupaten Probolinggo yang ramai dikunjungi. Pantai ini kerap menjadi pilihan bagi wisatawan yang datang berombongan dengan keluarganya.

SELAIN tiket masuknya yang murah, Pantai Duta juga dilengkapi beragam fasilitas yang memanjakan pengunjung. Di pantai seluas 13 hektar ini pengunjung bisa menikmati cemara laut untuk berteduh dan hamparan pasir hitam yang bertemu dengan laut luas.

Perintis kawasan konservasi pantai yang terletak di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo ini adalah Pokdarwis Duta Harapan yang diketuai oleh Abdul Azis. Saat ditemui di Pantai Duta, Azis mengatakan dulunya, pantai tersebut merupakan hamparan pasir bekas tambak undang yang tidak terpakai. Tambak mangrak itu juga mulai terkena abrasi. Melihat hal itu Abdul Azis berinisiatif menanam pohon mangrove yang didapat dari CSR perusahaan pembangkit listrik di Paiton.

MATAHARI TERBENAM: Ayunan di lepas Pantai Duta menjadi properti foto wajib bagi pengunjung yang ingin mengabadikan kunjungannya ke Pantai di Desa Randutatah ini.

"Sayangnya ketika itu sebelum tumbuh besar, pohon tersebut mati akibat dicabut oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tak berselang lama saya membibitkan cemara laut sebanyak 1.500 bibit. Biji dapat dari Tuban," kenangnya.

Pembibitan tersebut berhasil, dan Azis menanam cemara laut di Pantai Duta pada tahun 2013. Ia pun melakukannya sendirian. Satu tahun kemudian, cemara laut mulai tinggi dan menjadi peneduh pantai. "Pada tahun 2014 mulai ada pengunjung di wisata tersebut. Sedikit demi sedikit fasilitas pantai juga dilengkapi," jelasnya.

Setiap harinya pantai ini dikunjungi ratusan wisatawan yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Probolinggo. Karena hal itu pula pemerintah mengaspal jalan menuju bibir pantai, agar wisatawan mudah datang ke sana.

Di pantai yang dibuka pada tahun 2014 ini, pengelola menyediakan gazebo untuk menikmati pemandangan. Ada toilet dan tempat membersihkan diri. Jika ingin berenang, penglola juga menyediakan ban pelampung. Jika tak ingin berbasah-basahan, bisa memasuki area pedestrian Duta Walk yang dibuat dari kayu. Sangat apik untuk berfoto sekadar mengabadikan kunjungan. Selain itu semua, pengunjung juga bisa menaiki perahu untuk berkeliling di sekitar area pantai.

MENYEMUT: Pengunjung di Pantai Duta menyemut, memadati areal pantai seluas13 hektar ini.

Datang ke pantai ini juga mudah, cukup mengikuti jalur pantura ke arah Paiton. Setelah melewati Balai Desa Randu Merak, pengunjung bisa mengambil jalan yang berbelok ke kiri. Mengikuti jalan itu, pengunjung akan tiba di Pantai Duta.

Tiket masuk ke Pantai Duta hanya Rp 5.000 per orang. Sesampainya di area parkir pengunjung akan ditarik retribusi parkir motor Rp 5.000 dan parkir mobil Rp 10.000. Waktu terbaik menikmati keindahan pantai ini adlaah saat matahari terbit atau ketika matahari tenggelam.

Pengunjung yang menikmati Area Duta Walk atau jembatan pedestrian, bisa berjalan sejauh 406 meter dan mengitari pepohonan mangrove. Di tengah area jembatan, terdapat beberapa tempat duduk yang bisa digunakan pengunjung istirahat sejenak sambil menikmati  yang ingin menikmati keindahan aliran sungai di tengah mangrove.

Jika lapar dan tak membawa makanan dari rumah, terdapat banyak warung PKL milik warga sekitar yang menyediakan berbagai jenis makanan.

Kalau beruntung, pengunjung bisa melihat hiu tutul yang kadang muncul di permukaan laut Pantai Duta. Jika hiu tersebut terlihat di permukaan laut,  perahu yang disediakan pengelola selalu penuh dengan pengunjung yang ingin melihat wajah asli dari hiu tutul. Tak ada ruginya menikmati keindahan pantai tanpa harus ke luar kota. 

OLEH-OLEH: Produk olahan mangrove yang dibuat oleh warga lokal ini bisa menjadi pilihan oleh-oleh untuk dibawa dari Pantai Duta.

Jajanan Mangrove Bisa Jadi Pilihan Oleh-oleh

TAK jauh dari pintu masuk Pantai Duta berjejer kios-kios PKL yang menawarkan barang dagangan. Ada yang menyajikan masakan matang ada pula yang menjual oleh-oleh yang bisa dibawa pulang. Salah satu yang unik adalah produk olahan mangrove dari kelompok wanita tani/nelayan Pantai Duta Harapan.

Ketuanya, Wiwit Homsiatun bersama kelompoknya membuat empat macam makanan nongluten. Yakni makanan berjenis kue kering yang bahannya murni menggunakan tepung magrove. Kemudian ada pula enam macam camilan berjenis ladrang, kripik dan krupuk. Juga ada tiga jenis minuman yakni sirup, teh/kopi dan cendol. Kesemuanya berbahan pokok mangrove dengan jenis yang berbeda. Mulai jenis bluguera, stelosa, avisinesi dan jenis kaktus.

"Sebelum jadi makanan, mangrove di kupas, dibersihkan, lalu di rendam dalam air tawar selama 7 hari, kemudian di keringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari, baru digiling untuk di jadikan tepung," ucapnya.

Olahan makanan dari mangrove ini melengkapi keunikan di Pantai Duta yang menjadi jujugan banyak keluarga. (zr/hvn)


Share to