Pantau Status Gizi Bumil Risti melalui Kunjungan Rumah

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Friday, 18 Nov 2022 20:43 WIB

Pantau Status Gizi Bumil Risti melalui Kunjungan Rumah

SERIUS: Salah satu penanganan kasus KEK di Sumberasih dengan melakukan pelayanan ANCT.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Berbagai upaya dilakukan dalam rangka percepatan penurunan AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka Kematian Bayi) dan Stunting.  Salah satunya adalah giat kunjungan rumah ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronis) / Risti (risiko tinggi) oleh puskesmas di Kabupaten Probolinggo.

Kunjungan rumah dilakukan oleh tim dari Puskesmas Sumberasih dan kader posyandu di Kecamatan Sumberasih. Tujuan kunjungan bumil KEK ini adalah untuk memantau kondisi ibu hamil.

KEK adalah masalah gizi yang disebabkan kekurangan asupan makanan dalam waktu yang cukup lama. Seseorang yang mengalami KEK biasanya memiliki status gizi kurang. Untuk mengetahuinya dapat dilihat dengan mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas) dan  juga berat badan.

CEGAH STUNTING: Pembinaan KP ASI dalam rangka pencegahan stunting kepada ibu hamil.

Ibu hamil dengan lingkar lengan kurang atau di bawah 23,5 cm kerap disebut dengan KEK. Ketika ibu hamil mengalami gizi kurang atau gizi berlebih akan banyak komplikasi yang mungkin terjadi dan berdampak pada kesehatan janin yang dikandungnya. Salah satunya adalah pertumbuhan janin tidak maksimal, menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

"Ibu hamil KEK jika diintervensi dan didampingi, rata-rata bayi yang dilahirkan normal sekalipun ibunya tetap KEK (kurus). Tetapi ada juga yang ibu hamil KEK yang lahir bayinya BBLR, padahal sudah diintervensi. Ini disebabkan karena beberapa faktor. Ada yang karena PMT yang disediakan tidak dimakan," kata Zenobia Agustina,S.Gz, selaku nutrisionis pada Puskesmas Sumberasih.

CEK: Tim kesehatan puskesmas Sumberasih berkunjung ke rumah ibu Hamil, untuk pengukuran lila ibu hamil KEK.

Kegiatan yang dilakukan dalam kunjungan adalah melakukan pemerikasaan kehamilan (mengukur tekanan darah dan lingkar lengan atas), memberikan penyuluhan tentang gizi pada masa kehamilan, dan pemberian makanan tambahan lokal.

"Ibu hamil KEK diintervensi melalui berbagai sumber. Ada dari Dinas Kesehatan, dari Dana Desa, atau donatur. Oleh Dinas Kesehatan berupa biskuit dan susu. Dari Dana Desa berupa susu, puskesmas melalui dana BOK intervensi pemberian makanan lokal  dan pendampingan  oleh kader posyandu," tambahnya

NUTRISI: Salah satu upaya menangani Ibu hamil KEK dengan pemberian makanan pendamping berupa biskuit, susu dan makanan lokal.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Sumberasih dr. Imilda Kusumaningrum mengatakan bahwa puskesmas yang dipimpinnya telah melakukan berbagai upaya dalam menangani kasus ibu hamil KEK.

"Cara mengatasi KEK pada ibu hamil yaitu dengan cara intervensi melalui pemberian makanan pendamping (bisa berupa biskuit , susu dan makanan lokal), edukasi dan pendampingan selama kehamilan," kata dr. Imilda.

Sedangkan menurut data yang dihimpun tadatodays.com, saat ini di Sumberasih jumlah ibu hamil KEK berjumlah 158 orang. Adapun yang sudah melahirkan ada 97 orang. Jadi, sampai bulan November masih ada 59 ibu hamil KEK. (*/mel/why)


Share to