Pasangan Amanah Jamin Tuntaskan Nasib Tenaga Honorer di Kota Probolinggo Jadi PPPK

Alvi Warda
Alvi Warda

Thursday, 03 Oct 2024 14:26 WIB

Pasangan Amanah Jamin Tuntaskan Nasib Tenaga Honorer di Kota Probolinggo Jadi PPPK

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Nasib tenaga honorer di Kota Probolinggo mendapatkan perhatian dari pasangan calon wali kota Dokter Aminuddin dan calon wakil wali kota Ina Buchori. Pasangan Amanah ini berkomitmen menuntaskan pengangkatan para tenaga honorer menjadi PPPK.

Tenaga honorer di Kota Probolinggo berjumlah 1.872 orang di tahun 2024 ini. Di akhir tahun, Pemkot Probolinggo akan membuka rekrutmen PPPK dengan kuota 121 orang yang bisa dilantik, sesuai kemampuan anggaran pemerintah daerah. Tenaga honorer harus mengikuti uji PPPK agar lolos.

Hal ini mendapat perhatian Dokter Aminuddin - Ina Buchori. Pasangan nomor urut 3 dalam Pilkada Kota Probolinggo 2024 ini menilai nasib tenaga honorer terbilang ironi. "Mereka sudah mengabdi untuk kota ini bukan setahun dua tahun. Bahkan ada beberapa yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun, namun tak kunjung jelas statusnya," ujar calon wali kota Dokter Aminuddin.

Melalui visi misinya, Dokter Aminuddin berkomitmen akan menuntaskan nasib tenaga honorer dalam jangka waktu dua tahun, jika terpilih. "Tentu ini perlu langkah strategis dan cepat. Gak main-main jumlahnya, lebih dari 1.700 tenaga honorer se-lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, dan dari jumlah itu hanya 121 orang yang dipastikan bisa diangkat jadi PPPK pada tahun 2024," ujarnya.

Komitmennya ini tertuang dalam 12 program prioritas. "Kami targetkan 2 tahun pasca (pasangan Amanah, red) menjabat, semua tenaga honorer statusnya sudah jelas. Kuncinya komunikasi, kolaborasi, dan penataan anggaran yang cermat, termasuk mengejar peningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Probolinggo," kata Dokter Aminuddin. 

Tidak hanya tenaga honorer di lingkungan Pemkot Probolinggo, pasangan Amanah akan menjamin peningkatan honor guru ngaji dan guru sekolah mingguan, kader posyandu, linmas, hingga RT dan RW se-Kota Probolinggo. “Karena mereka merekalah garda terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, jangan sampai nasibnya justru tidak diperhatikan," tuturnya. (*/alv/why)


Share to