Pastikan Bantu Perbaikan Rumah Rusak di Besuk
Mochammad Angga
Wednesday, 19 Jan 2022 14:50 WIB
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pemerintah Kabupaten Probolinggo telah melakukan assessment dampak bencana angin kencang di Kecamatan Besuk, yang terjadi pada Jumat (14/1/2022) lalu. Total, ada 73 rumah yang terdampak bencana tersebut.
Hal itu diketahui kala Plt Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko bersama Forkopimda setempat meninjau lokasi terdampak di Desa Jambangan, Kecamatan Besuk, Selasa (18/1) kemarin. Dalam tinjauan itu juga dilakukan penyerahan santunan kepada korban bencana berupa sembako dan uang tunai.
Timbul mengatakan, angin kencang pada Jumat lalu, itu telah merusak puluhan rumah warga di 6 desa. Yakni, Desa Jambangan, Desa Bago, Desa Kecik, Desa Klampokan, Desa Sumurdalam dan Desa Krampilan. “Tingkat kerusakannya bervariasi,” katanya.
Timbul juga memastikan bahwa Pemkab Probolinggo akan memberikan bantuan perbaikan rumah, uang tunai dan sembako. "Hari ini kami hadir untuk memastikan situasi dan kondisi riilnya,” tuturnya.
Selanjutnya, ia mengimbau kepada waga untuk waspada dan selalu memberi laporan jika ada kendala terkait musibah alam ini.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Rahmad Waluyo menambahkan, pada Januari ini sudah masuk musim hujan dengan intensitas tinggi. “Berbaengan dengan musim (hujan) itu, angin puting beliung juga akan muncul dalam bencana hidrometeorologi,” kata Rahmad.
Rahmad juga mengedukasi warga untuk mengenali ciri-ciri akan terjadinya cuaca ekstrem. Di mana, saat cuaca panas terasa kering, kemudian berubah menjadi mendung.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo, Oermar Syarif mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan. "Langkah Forkompinda kerjasama membantu masyarakat," ujarnya.
Pahit, 90, adalah salah satu korban bencana angin puting beling di Dusun Batuan RT 08 RW 02, Desa Jambangan. Pahit menyampaikan, saat bencana terjadi angin berhembus kencang dari arah selatan. Saat itu ia bersama keluarganya di dalam rumah.
Tak lama kemudian, tiba-tiba tandon air dan pohon asam yang berada di depan rumahnya roboh dan menimpa rumahnya. Seketika, ia Bersama istri dan anaknya langsung melindungi diri. “Agar tidak kejatuhan benda,” kata Pahit. (ang/don)
Share to