PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Patah Hati, istilah yang digunakan sebagai rasa sakit hati seseorang. Namun di Kota Probolinggo Patah Hati menjadi nama seorang perempuan warga Kelurahan Triwung Lor, Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo.

Ibu Patah Hati, lahir di Kota Probolinggo 9 September 1977. Ia diberi nama Patah Hati oleh kakek dan ibunya, Nema. Nama itu tertulis di Ijazah, KTP dan Kartu Keluarganya. Meski memiliki nama Patah Hati, Perempuan berusia 47 tahun ini memiliki prinsip murah senyum.

Saat ditemui usai mencoblos Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024), Patah Hati menceritakan alasan pemberian nama itu pada dirinya. Perempuan dengan nama panggilan bu Pat itu menyampaikan, saat ia berada di kandungan ibunya yang berusia tiga bulan, ayahnya menceraikan ibunya. Sebab itulah, Nema memberi nama Patah Hati pada dirinya. “Usia tiga bulan itu, bapak menceraikan ibu saya. Akhirnya ibu ngasih nama patah hati,” katanya.

Sehari-hari Patah Hati mencari nafkah dengan menjadi tukang pijat. Dengan nama Patah Hati, ia mudah dikenal banyak orang. Selain itu, keahliannya memijat memang dipercaya banyak pasiennya. “Kebanyakan itu pasien saya anak kecil sama bayi ya,” katanya.

Namanya yang tergolong unik dan tidak lazim sebagai nama seseorang, Patah Hati tetap bangga dengan namanya itu. Ia merasa memiliki ciri khas tersendiri. “Saya tidak masalah punya nama (Patah Hati, red). Karena pemberian ibu dan juga mudah dikenal orang yang membutuhkan pijatan saya. Walaupun ada saja orang yang heran dan bertanya-tanya,” ucapnya. (alv/why)