Patung Ganesha yang Hilang itu Dibikin Pasca Erupsi Bromo

Alvi Warda
Friday, 19 May 2023 20:42 WIB

SEBELUM HILANG: Inilah patung Ganesha di kawah Gunung Bromo yang dipercaya sebagai simbol pengetahuan dan kekuatan. (Foto Kades Ngadisari/JPM)
PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Patung Ganesha di bibir kawah Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo sudah tiga hari hilang. Patung itu dibikin dua tahun pasca erupsi Gunung Bromo pada 2010 lalu.
Pembuatnya adalah masyarakat Tengger. Patung Ganesha resminya dibuat pada 2012. Masyarakat hanya memerlukan waktu selama satu hari untuk membuatnya. Tetapi tentu dengan ritual khusus.
Patung yang memiliki penggambaran tokoh Ganesha, yaitu dewa berbelalai. Masyarakat Tengger mempercayainya sebagai dewa pengetahuan dan kecerdasan, dewa pelindung, dewa penolak bala atau bencana dan dewa kebijaksanaan. Namun sayang, patung itu hilang entah kemana.
HILANG: Kini patung Ganesha tidak ada di tempatnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Sunaryono menjelaskan, dirinya merupakan salah satu pembuat sebelum menjadi kepala desa. Ia terlibat langsung dalam proses pembuatan hingga pemasangan.
Menurut Sunaryono, tujuan pembuatan Patung Ganesha itu agar Masyarakat Tengger mendapatkan makna yang terkandung pada patung. "Kalau ilmu seseorang itu besar atau luas tidak mudah terombang ambing, " katanya saat dikonfirmasi, Jumat (19/5/2023).
Saat peletakan patung di kawah, ada ritualnya. Sunaryono yang saat itu masih menjabat sebagai perangkat desa, terlibat pada ritual itu. Nama ritualnya yakni pengukuhan tempat sesaji untuk para leluhur, para dewa, dan tuhan. Masyarakat berdoa dan membuat sesaji.
Patung berumur 12 tahun yang hilang itu belum dipastikan akan diganti atau tidak. Yang jelas menurut Sunaryono, ia bersama masyarakat tidak akan terpengaruh dengan kehilangan itu. Hanya, mereka menyayangkannya."Masyarakat tetap tenang, melakukan aktifitas sehari-hari," katanya.
Sunaryono menjelaskan, hilangnya patung Ganesha itu tidak memprovoksi masyarakat Tengger seperti yang digambarkan di sosial media. "Kalau masyarakat saya, niscaya tidak akan terpengaruh," ujarnya. (alv/why)

Share to
 (lp).jpg)