Pedagang Tembakau di Probolinggo Klaim Beli dengan Harga Wajar

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Wednesday, 02 Sep 2020 15:27 WIB

Pedagang Tembakau di Probolinggo Klaim Beli dengan Harga Wajar

ANGKUT: Sejumlah pedagang mengangkut tembakau rajangan dari petani. Menurut pedagang, kualitas tembakau yang dipengaruhi cuaca, menentukan harga komoditi pertanian itu sendiri

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pembakaran tanaman tembakau oleh sejumlah petani mengejutkan pedagang. Mereka menolak jika dikatakan harga tembakau saat ini hanya Rp 10.000 - 15.000 per kg. Malah menurut Hariyanto, pedagang tembakau asal Desa Krejengan Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, dia membeli tembakau tidak kurang dari Rp 25.000 per kg. Namun, Hariyanto mengajui jika harga itu tidak menentu. Pasalnya mahal tidaknya tembakau ditentukan dari kualitas tanaman yang dihasilkan para petani itu sendiri.

"Saya paling rendah itu Rp 25.000 - 26.000 pak. Karena memang tembakau di daerah saya itu bagus. Tertinggi saya beli itu Rp 31.000 pak ada yang Rp 32.000, saya belinya Daerah Krejengan Opo-po pak," ucapnya pada Tadatodays.com, Selasa (1/9/2020).

Pembelian dengan patokan harga tersebut diakui Hariyanto hanya ia lakukan di Kecamatan Krejengan saja. Ia mengakui kualitas tembakau di Krejengan cukup bagu  Sehingga ia berani membeli dengan harga tinggi. Sentara harga di daerah lain, diakuinya bisa saja murah, karena semua, lagi-lagi tergantung kualitas tembakaunya.

"Kelasnya memang beda pak, kualitas tembakau daerah gunung dan daerah bawah itu beda. Kalau untuk daerah bawah sendiri seperti Paiton saya kurang tau," jelasnya.

Lelaki yang ajrab dipanggil Har ini mengaku mulai menjual tembakau ke pihak gudang sejak 10 Agustus 2020. Ia mengaku bahwa gudang yang ia pasoki tembakau saat ini, cukup membantu para petani. Karena masih buka di antara gudang-gudang lain yang tutup.

"Saya jual ke gudang ini sudah bulan Agustus kemarin. Ini paling awal pak. Kalau tidak ada gudang ini tambah parah petani," katanya saat ditemui di gudang tembakau PT. Sumber Rejeki.

Hal senada juga disampaikan oleh Abdurrahman, pedagang asal Desa Kedungcaluk, kecamatan setempat. Ia mengaku harga tembakau yang dibelinya dari petani berkisar antara Rp 26.000 sampai Rp 32.000, tergantung kualitas tembakau.

"Bervariasi tergantung kualitas tembakau. Saya beli ke petani sekitar 3 ton sampai hari ini," tuturnya.

Har dan Abdurrahman sendiri mengaku tak tahu kapan gudang yang lain buka.Mereka berharap para petani bersabar, dan banyak berdoa agar cuaca tetap bagus dan tembakau bisa dipanen dalam kualitas terbaik. Karena jika terjadi hujan maka tembakau akan murah. (zr/hvn)


Share to