Pementasan Virtual Sajikan Dramatari “Pagebluk”

Tadatodays
Tadatodays

Thursday, 02 Sep 2021 14:46 WIB

Pementasan Virtual Sajikan Dramatari “Pagebluk”

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM – Kota Probolinggo mendapat giliran menyajikan pementasan kesenian di anjungan Jawa Timur TMII (Taman Mini Indonesia Indah) Jakarta pada Minggu pagi 5 September 2021. Namun, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka pementasan kesenian ini terpaksa digelar secara virtual dari Gedung Kesenian Kota Probolinggo.

“Untuk acara tanggal 5 itu mengisi anjungan TMII. Tapi karena sekarang situasinya pandemi, maka virtual,” ujar Peni Priyono (62), pembina Sanggar BTBK (Bina Tari Bayu Kencana), saat ditemui di sela persiapan pementasan di Gedung Kesenian Kota Probolinggo, Selasa (31/8/21) sore.

Pementasan virtual 5 September itu dilangsungkan di Gedung Kesenian. Total ada 70 penari dan pemusik yang terlibat dalam pementasan virtual ini. Mereka adalah para pelajar dari tingkat SMP, SMA, dan mahasiswa.  

Para penari dan pemusik tersebut berasal dari gabungan Sanggar BTBK, Sanggar Mardi Budoyo, dan para pelajar SMP yang telah lolos seleksi. Sedangkan pengarah pementasan ini dipercayakan kepada Peni Priyono.

Menurut Peni Priyono, untuk pementasan virtual ini, Kota Probolinggo akan menyuguhkan  tiga penampilan, yaitu Tari Kiprah Lengger sebagai tarian selamat datang, lagu daerah Sekar Bayuangga dan sajian inti berupa dramatari berjudul Pagebluk.

Dalam sinopsisnya, dramatari Pagebluk bercerita tentang wabah penyakit yang melanda Kademangan pada tahun 1400. Wabah penyakit itu disebabkan oleh seorang kaya raya bernama Ki Sutapardolo yang menganut aliran sesat. Tapi akhirnya wabah penyakit itu dapat diatasi oleh Syehk Maulana Malik Ibrahim dan santrinya, Jalak Setro.

Peni Priyono mengatakan, acara keseluruhan pementasan ini akan memakan waktu 1 jam 30 menit. Durasi terbanyak diserap dramatari Pagebluk yang memakan waktu 44 menit.

Penentuan cerita Pagebluk ini melalui proses panjang. Tidak sembarangan. Sanggar sampai harus melakukan wawancara pada para tetua. “Pagebluk itu seperti pandemi saat ini,” kata Peni Priyono yang sudah berkesenian mulai 1984.  

Latihan intensif untuk menyiapkan pementasan ini dilakukan satu bulan terakhir. Sampai H-5 pelaksanaan, persiapannya sudah mencapai angka 90 persen. Menurut Peni Priyono, yang tersisa tinggal membenahi hal-hal kecil. “Pembenahan bentuk (gerak) penari, pembenahan busana, rias, pembenahan musik. Musiknya juga live soalnya,” katanya.

Sementara, Kabid Budaya pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo Sardi menjelaskan, surat tugas untuk pementasan ini sudah diterima oleh Disdikbud Kota Probolinggo pada awal tahun 2021 dan langsung diproses. Bidang Budaya mendiskusikan konsep penyajiannya dengan cara berdiskusi bersama pimpinan sanggar.

Selanjutnya, yang dipilih untuk men-direct pementasan adalah Sanggar BTBK asuhan Peni Priyono. “Ya kami pilih sanggar ini karena punya kemampuan yang mumpuni, apalagi ini kan acara besar,” ujar Sardi saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/9/21) siang.

Sardi menjelaskan, untuk para peraganya, selain dari Sanggar BTBK, ada juga dari Sanggar Mardi Budoyo. Lalu ada pula para pelajar tingkat SMP yang dilibatkan setelah melalui proses seleksi. Proses seleksinya yaitu diadakan seleksi pelajar berbakat dari sekolah yang ada di Kota Probolinggo. Dari total 70 pelaku seni yang terpilih itu, 15 orang merupakan hasil seleksi.

Sayangnya, pementasan untuk anjungan Jawa Timur TMII ini tidak sama dengan tahun-tahun sebelum pandemi. Di masa pandemi ini, delegasi kesenian Kota Probolinggo tidak bisa datang langsung ke Jakarta. Pementasan pun terpaksa digelar secara virtual.

Menurut Sardi, Kota Probolinggo masih berstatus PPKM level 4. Bila diberangkatkan ke  Jakarta, dikhawatirkan ada kendala. Sedangkan di dalam kota masih belum memungkinkan digelar pementasan yang menghadirkan penonton umum. “Jadi, kita memang belum memungkinkan menyelenggarakan pementasan yang mengundang kerumunan,” kata Sardi.

Alhasil, pementasan digelar secara virtual dari Gedung Kesenian Kota Probolinggo, dan tetap tanpa penonton. “Yang hadir hanya yang berkepentingan, seperti pelaku seni, tim TMII dari Jakarta, Satpol PP, Kominfo dan 10 tamu undangan,” papar Sardi.

Warga Kota Probolinggo tetap dapat menyaksikan pementasan ini pada Minggu (5/9/21) secara live melalui zoom meeting dan youtube mulai pukul 10.30 WIB. Jika tertarik menonton melalui zoom meeting bisa masuk melalui ID 521 938 7382 dan passcode anjjatim. Untuk menonton lewat  youtube bisa mengakses channel Anjungan Jawa Timur. (ata/sal/yua/ian/why)


Share to