Pemkab Lumajang Segera Bangun Bronjong Untuk Mengurangi Dampak Banjir Lahar

M. David Firmansyah
M. David Firmansyah

Thursday, 25 Apr 2024 17:50 WIB

Pemkab Lumajang Segera Bangun Bronjong Untuk Mengurangi Dampak Banjir Lahar

BERKUNJUNG: Pemkab Lumajang kunjungi lokasi terdampak banjir lahar di sekitar DAS Kali Mujur.

LUMAJANG, TADATODAYS.COM - Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengunjungi lokasi terdampak banjir lahar susulan, Rabu (25/4/2024) pukul 12.20 WIB di Dusun Rojobalen, Desa Kloposawit, Kecamatan Candipuro. Pemkab Lumajang berencana membangun Bronjong untuk meminimalisir dampak banjir lahar Gunung Semeru.

Pj Bupati Indah Wahyuni mengatakan, selain jembatan Kloposawit yang terputus, beberapa bangunan tanggul di sekitar bantaran sungai DAS Kali Mujur jebol. Sebab tidak kuat menahan arus banjir lahar Gunung Semeru. Sebagai penanganan awal, saat ini beberapa alat berat dikerahkan untuk menormalisasi aliran DAS Kali Mujur.

"Penanganan awal dulu, kita normalisasi yang sebelah sini. Karena dekat dengan pemukiman warga. Kita pindah alirannya ke tengah," ungkap PJ Bupati Lumajang Indah Wahyuni

Selain itu, Pemkab Lumajang bersama UPT Pengelolaan Sumber Daya Air berencana akan memasang bronjong sepanjang 200 meter. Namun, sebelum itu pondasi bangunan tanggul harus diperkuat agar tidak mudah rusak saat kembali diterjang banjir lahar.

"Rencananya akan segera dibuat bronjong mulai besok. Tapi karena ini baru, bagian bawahnya harus diperkuat agar nanti ada terjangan air lagi itu tidak gampang rusak" lanjutnya

Sementara itu, rumah warga yang saat ini mengalami kerusakan akibat banjir lahar maupun longsor, masih menunggu proses assessment. Proses assessment dilakukan untuk menilai kerusakan atau memang bangunan rumah dibangun di sekitar aliran sungai.

"Nanti kita assessment dulu, melihat sosiologi warga setempat, biasanya bertahun-tahun tinggal lama di desa susah untuk direlokasi. Kita lihat dulu, apa memang perlu direlokasi atau memang bangunan didirikan di bantaran sungai," terangnya.

Selain itu, sejumlah lahan pertanian terutama tanaman pangan juga terkena dampak banjir lahar. Sementara itu, saat ini memasuki musim panen, sehingga menimbulkan banyak kerugian bagi para petani. Tercatat, ada 9,4 hektare lahan padi milik warga di Dusun Rojobalen terdampak hingga gagal panen.

Sejauh ini, total sementara ada 75,35 hektare lahan padi dan jagung milik warga di Kecamatan Candipuro, Kecamatan Pasirian, Kecamatan Pronojiwo, Kecamatan Sumbersuko, Kecamatan Sukodono, dan Kecamatan Lumajang yang terdampak banjir lahar maupun banjir luapan.

Lalu, sebanyak 31,35 hektare lahan tanaman hortikultura seperti cabai, tomat dan lainnya juga ikut terdampak. (dav/why)


Share to