Pemkab Probolinggo Terapkan Prokes Ketat, Pelaksanaan Pilkades Serentak Lancar

Hilal Lahan Amrullah
Hilal Lahan Amrullah

Monday, 03 May 2021 07:36 WIB

Pemkab Probolinggo Terapkan Prokes Ketat, Pelaksanaan Pilkades Serentak Lancar

PROKES KETAT: Petugas KPPS meneladani penerapan prokes ketat dengan menggunakan masker dan sarung tangan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk pencegahan munculnya klaster Pilkades.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kabupaten Probolinggo, Minggu (2/4/2021) berlangsung lancar. Selain itu, penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) juga dijalankan dengan baik.

Penerapan prokes menjadi salah satu pertimbangan dalam pelaksanaan Pilkades Serentak yang digelar di 62 desa tersebut. Hal itu merujuk pada Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pedoman Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa.

Hal itu disampaikan Kasi Pembinaan Aparatur Pemerintahan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD)  Muhamad Idris. “Penerapan prokes wajib dijamin oleh pelaksana. Alhamdulillah, semua pihak saling membantu. Terutama Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo,” terangnya.

Bahkan, pelaksanaan Pilkades Seretak di Kabupaten Probolinggo diapresiasi Kemendagri daat melakukan video conference. Seperti pelaksanaan Pilkades di TPS 1 Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih yang menjadi percontohan. Pilkades Serentak sendiri terlaksana setelah turun rekomendasi dari kementerian.

AMAN: Selain mencuci tangan dengan sabun, pemilih juga wajib membersihkan tangannya dengan hand sanitizer sebelum mencoblos. Tampak petugas KPPS menuangkan hand sanitizer pada pemilih.

“Satu pekan sebelum pelaksanaan, turun rekomendasi terkait kelanjutan tahapan Pilkades hingga pemungutan suara dan selanjutnya. Karena item-item yang kami isi untuk laporan ke Kemendagri, itu sudah memenuhi tahapan pilkades dengan penerapan protokol covid 19,” ungkapnya.

Kemendagri mengarahakan agar jangan sampai terjadi klaster Pilkades Serentak di Kabupaten Probolinggo. Karena itu, petugas di TPS dibantu tiga tenaga kesehatan yang berperan memantau jalannya pemilihan.

Penerapan perbup nomor 1 Tahun 2021 pada pilkades serentak tersebut merupakan tantangan baru. Baik bagi DPMD maupun penyelenggara. Pihaknya bersyukur, tantangan itu berhasil dihadapi berkat dukungan Forkopimda dan stakeholder terkait lainnya. “Terutama teman-teman panitia dan KPPS yang paling berjasa,” gumamnya.

Pihaknya berharap, apapun hasil yang diperoleh semoga bisa diterima cakades dan pendukungnya. Kalaupun ada persoalan yang muncul, pihaknya siap memfasilitasi. Prinsiptnya pelaksanaan Pilkades tujuan utamanya selain transisi kepemimpinan, adalah upaya menyejahterakan masyarakat.

Sementara itu, pantauan di salah satu TPS di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, seluruh masyarakat yang datang wajib mematuhi protokol kesehatan. Seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak. Saat masuk TPS, mereka juga dicek suhunya terlebih dahulu.

AMAN: Selain mencuci tangan dengan sabun, pemilih juga wajib membersihkan tangannya dengan hand sanitizer sebelum mencoblos. Tampak petugas KPPS menuangkan hand sanitizer pada pemilih.

“Kalau suhunya di atas 37,3 derajat, maka kami sediakan bilik khusus,” kata Ketua Panitia Pilkades Desa Kalibuntu Abu Yazid. Saat mencoblos juga memakai sarung tangan plastik. Hal itulah yang membedakan pelaksanaan Pilkades tahun ini dengan sebelumnya.  Antusias warga sendiri dalam perhelatan Pilkades Serentak cukup tinggi.

Abu Yazid menuturkan, panitia Pilkades bekerja keras menyiapkan sejumlah tahapan. Mulai dari penjaringan bakal calon sampai pemungutan suara. Termasuk rekapitulasi suara. Pihaknya berharap, penerapan prokes ketat bisa mencegah munculnya klaster Pilkades.

Diketahui, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkades Desa Kalibuntu berjumlah 5.611 orang. Ribuan orang ini dibagi di 15 TPS. Rata-rata setiap TPS bisa menampung 300 sampai 400 pemilih. “Alhamdulillah berjalan lancar. Saya ucapkan terima kasih atas kerjasama semua instansi. Panitia merasa tenang,” ungkapnya.

Misli, 48, salah satu pemilih mengaku nyaman dengan penerapan prokes ketat saat pelaksanaan Pilkades Serentak. Apalagi, pemilih tidak dikumpulkan di 1 TPS saja. Sehingga bisa lekas selesai. Berbeda dengan Pilkades sebelumnya yang hanya dilakukan di satu TPS di kantor desa saja.

“Sekarang lebih santai. Apalagi Bulan Ramadan. Kalau dulu semua warga Kalibuntu kumpul jadi satu, calon kepala desa duduk dipajang. Kalau kayak ini enak, tidak panas-panasan pendukungnya. Masyarakat tenang dan aman,” terangnya. (*/hla/sp)


Share to