Pemkot Probolinggo Salurkan BLT DBHCHT Tahap 2 kepada 1.652 Warga Penerima Manfaat

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Tuesday, 05 Dec 2023 17:33 WIB

Pemkot Probolinggo Salurkan BLT DBHCHT Tahap 2 kepada 1.652 Warga Penerima Manfaat

PENYERAHAN: Wali kota di dampingi kepala Dinsos PPPA Rey Suwigtyo bersama dengan asisten pemerintahan dan perwakilan Bank Jatim menyerahkan secara simbolis BLT DBHCHT kepada perwakilan sasaran.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Pemkot Probolinggo melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) pada Selasa (5/12/2023) menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahap 2. Bantuan tersebut diberikan kepada 1.652 sasaran dari 5 kecamatan se-Kota Probolinggo.

Penyaluran BLT-DBHCHT itu diserahkan langsung oleh Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin di GOR Mastrip, Kedopok Kota Probolinggo. Kepada para penerima bantuan BLT DBHCHT, Wali Kota Habib Hadi berpesan agar bantuan yang diberikan pemerintah diberikan sebaik-baiknya dan dipergunakan sesuai kebutuhan.

“Mudah mudahan bantuan ini bisa meringankan beban setiap harinya. Tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya, sesuai dengan kebutuhannya. Jangan sampai anaknya butuh susu, bapaknya butuh rokok, sehingga mementingkan rokok ketimbang susu anaknya,” katanya.

LANSIA: Penerima BLT salah satunya menyasar masyarakat miskin, disabilitas, buruh pabrik, gepeng, anjal dan anak stunting.

Wali Kota juga berpesan agar uang tunai tidak dibelikan rokok atau digunakan untuk mengganti handphone model terbaru. Namun harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga. “Bagi yang stunting, ibu-ibu manfaatkan untuk membeli makanan yang bisa meningkatkan gizi anak. Agar anak bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” ungkap Wali Kota Hadi mengomentari kasus stunting yang terjadi di Kota Probolinggo.

Lalu kepada tadatodays.com, Wali Kota Hadi mengatakan bahwa tujuan pemberian bantuan ini adalah untuk membantu meringankan beban ekonomi masyarakat Kota Probolinggo yang benar-benar membutuhkan. Sehingga masyarakat merasa diperhatikan oleh kehadiran Pemkot probolinggo.

“Kami hadir dan tidak membedakan salah satunya. Semuanya kami rangkul. Bantuan ini disalurkan karena kami ingin membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, seperti halnya masyarakat miskin, disabilitas, anak stunting, dan butuh pabrik rokok,” ungkapnya

Habib Hadi kembali mengingatkan bahwa saat ini seluruh warga Kota Probolinggo tidak perlu mengkhawatirkan akses fasilitas kesehatan. Sebab jika membutuhkan penjemputan ambulans tinggal menelepon Call Center 112. “Kalau mau dirawat di rumah sakit, gratis, cukup bawa KTP. Semua sudah ditanggung. Kalau butuh layanan lainnya, pemerintah sudah sediakan. Asalkan syaratnya KTP-nya Kota Probolinggo.

ANTRE: Setelah melalui pemeriksaan berkas administrasi, para penerima mendapat uang tunai.

Yuliawati, 45, salah satu penerima bantuan asal Kelurahan Jrebeng Wetan, mengatakan bahwa sudah kedua kalinya ia mendapat bantuan yang sama. Uang dari bantuan akan dipergunakan untuk kebutuhan membeli sembako, dan memenuhi kebutuhan dari orang tuanya.

“Saya kedua kalinya mendapat ini. Alhamdulillah senang. Nanti saya belikan sembako dan saya kasihkan orang tua, karena bapak penglihatannya terganggu, jadi tidak kerja,” katanya.

Sedangkan Evi, 35, yang memiliki anak stunting merasa bersyukur atas diberikannya bantuan ini. Kedua kalinya mendapat bantuan, Evi akan memergunakannya untuk membeli kebutuhan putranya yang berusia 7 tahun

“Alhamdulillah, saya merasa bermanfaat sekali. Uangnya saya pakai untuk anaknya. Dia minta apa aja, nanti saya belikan,” ceritanya.

Sementara, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kota Probolinggo Rey Suwigtyo mengatakan bahwa untuk tahap 2 ini ada sejumlah 1.652 penerima. Masing-masing menerima bantuan Rp 1.500.000. Jadi total bantuan yang dikucurkan senilai Rp 2.478.000.000.

Adapun rincian penerimanya ialah buruh pabrik rokok 48 penerima; masyarakat miskin 829 penerima; disabilitas 598 penerima; gepeng/anjal 13 penerima; dan stunting 164 penerima. “Pada tahun depan, kami juga telah menyiapkan anggaran yang sama dan akan kami berikan selama 12 bulan,” kata Tyok, sapaan Rey Suwigtyo.

Tetapi menurutnya, dari daftar penerima tahap 2 ini akan dievaluasi lagi kelayakannya. “Jadi harus benar-benar dimanfaatkan untuk kebutuhannya. Bukan untuk hal-hal lain. Tahun 2024 kami sudah menganggarkan selama 12 bulan," kata Tyok lagi. (*/mel/why)


Share to