Penerapan PPKM Berpotensi Timbulkan PHK Besar-besaran di Banyuwangi

Andika Apriyanto
Andika Apriyanto

Sabtu, 31 Jul 2021 22:08 WIB

Penerapan PPKM Berpotensi Timbulkan PHK Besar-besaran di Banyuwangi

SEPI: Pendapatan hotel di Banyuwangi anjlok setelah kebijakan PPKM. Di mana Pemkab Banyuwangi menutup sementara tempat wisata, sehingga wisatawan tak ada yang datang dan menginap.

BANYUWANGI, TADATODAYS.COM - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali berdampak pada sektor perhotelan. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banyuwangi resah, jika perpanjangan PPKM justru berpotensi PHK bagi karyawan.

Ketua PHRI Banyuwangi Zaenal Muttaqin mengatakan, pengusaha hotel di Banyuwangi sangat merasakan dampak pemberlakuan PPKM. Saat ini, pendapatan hotel terus anjlok. Di sisi lain, operasional hotel tetap lanjut. Bahkan sejumlah hotel kini menerapkan shift bagi karyawannya untuk memangkas biaya operasional.

“Saat ini okupansi hotel mengalami penurunan signifikan hingga 15 persen saja,” katanya, Jumat (30/07/2021). Turunnya tingkat hunian hotel utamanya disebabkan tutupnya tempat wisata. Karena itu, tak ada wisatawan yang berkunjung ke kabupaten yang dijuluki Sunrise of Java tersebut.

Bahkan, ia mendapat laporan jika banyak hotel yang telah merumahkan karyawannya. Tentu, pihak hotel merasa dilema. Satu sisi mereka tak punya pendapatan signifikan. Di sisi lain, mereka harus menanggung biaya operasional hotel yang besar.

Karena itu, PHRI Banyuwangi berharap pada pemerintah agar PPKM level 4 tak lagi diperpanjang. Selain itu, pihaknya juga meminta pada pemerintah untuk memberikan solusi terbaik sehingga perekonomian termasuk sektor perhotelan bisa teratasi. (dik/sp)


Share to