Pengunjung Wisata Membeludak, Satgas Khawatir Kasus Covid-19 Aktif Lagi

Zainul Rifan
Zainul Rifan

Sunday, 02 Jan 2022 21:41 WIB

Pengunjung Wisata Membeludak, Satgas Khawatir Kasus Covid-19 Aktif Lagi

WASPADA: Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo mewaspadai kasus Covid-19 kembali aktif, pasca membeludaknya jumlah pengunjung di tempat wisata Bermi Eco Park, Kecamatan Krucil, Sabtu (1/1) kemarin. Karena itu, obyek wisata yang menyuguhkan banyak wahana itu untuk sementara ditutup.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Satgas Covid-19 Kabupaten Probolinggo kini mulai khawatir dengan ancaman kasus Covid-19 kembali aktif di wilayahnya. Pasalnya, sebagian tempat wisata di Kabupaten Probolinggo dijubeli pengunjung yang jumlahnya melebihi batas maksimal. Salah satunya wisata Bermi Eco Park, di Desa Bermi, Kecamatan Krucil.

Pada saat momen libur Tahun Baru 2022, Sabtu (1/1/) kemarin, jumlah pengunjung di Bermi Eco Park membeludak. Bahkan, jalur utama Kecamatan Krucil mengalami kemacetan Panjang selama sekitar 6 jam. Karena itu, Satgas menutup Bermi Eco Park per Minggu (2/1/2022).

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo, dr. Dewi Vironica mengatakan kalau pemerintah khawatir kerumunan di tempat wisata mengakibatkan penyebaran covid-19 di awal tahun 2022 ini.

Ia juga belum bisa memastikan sampai kapan wisata tersebut ditutup. Saat ini, pihaknya masih terus melakukan evaluasi terkait perkembangan pada seluruh wisata yang ada di Kabupaten Probolinggo. "Khawatir ada klaster baru," terangnya, Minggu (2/1).

Viro menjelaskan, dirinya tidak tahu pasti apakah scan barcode aplikasi pedulilindungi yang ada di pintu masuk wisata digunakan atau tidak. Karena jika memang digunakan, maka secara otomatis akan memberikan peringaatn dan keterangan jika kapasitas pengunjung sudah lebih dari 50 persen.

Jika peringatan itu sudah muncul, lanjutnya, maka pengunjung yang masih berada di luar area wisata tidak diperbolehkan masuk sambil menunggu pengunjung di dalam keluar area. “Setelah keluar, baru bisa digantikan oleh pengunjung lainnya,” ujarnya.

Selain itu, aplikasi tersebut juga akan memberi sinyal jika pengunjung sudah vaksin atau tidak. Sehingga petugas tidak akan membolehkan masuk pengunjung tersebut. "Jadi semua pengunjung harus masuk lewat (barcode) peduli lindungi," kata perempuan yang menjabat Kasi Pencegahan dan Penyakit Menular (P2PM) pada Dinkes setempat itu. (zr/don)


Share to