Pengurus JMSI Jatim Dilantik, Wagub: Media Harus Berimbang

Tadatodays
Tadatodays

Sabtu, 07 Jan 2023 17:31 WIB

Pengurus JMSI Jatim Dilantik, Wagub: Media Harus Berimbang

RESMI: Ketua JMSI Pusat Teguh Santoso menyerahkan bendera Panji kebesaran JMSI pada ketua JMSI Jatim Syaiful Anam.

SURABAYA, TADATODAYS - Pelantikan pengurus JMSI Jatim periode 2022 - 2027 berlangsung santai dan khidmad di Hotel Kampi, Surabaya, Sabtu (7/01/2023). Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak hadir bersama Kadis Kominfo Jatim Serlita dan Kepala BKPSDM Jatim Aris Agung Paiwei. Sejumlah petinggi JMSI pusat juga hadir. Mulai Ketua JMSI Pusat Teguh Santoso dan Sekjen Eko Pamudji.

Pelantikan dimulai dengan pengumuman penetapan SK kepengurusan oleh Sekjen JMSI Pusat Eko Pamudji. Dilanjutkan dengan pelantikan pengurus oleh Ketua JMSI Pusat Teguh Santoso.

Ketua JMSI Jatim Syaiful Anam mengatakan, pelantikan JMSI digelar secara mandiri. Tidak tergantung pada siapapun. "Tapi kita tetap mengajak pemerintah, karena bagaimanapun, media tetap harus bermitra," katanya diambut gelak tawa undangan yang hadir.

Syaiful menambahkan, JMSI Jatim bisa membangun kebersamaan dan kesolidan baik dengan anggota maupun stakeholder lainnya. “Tahun lalu kita punya program bantu sopir angkot. Ada tiga puluh sopir yang kita bantu, uangnya urunan antar anggota," jelasnya.

Ke depan kata Syaiful, mendorong media-media yang tergabung pada JMSI untuk bisa terverifikasi Dewan Pers. Salah satunya melakukan pembinaan supaya media yang saat ini tergabung bisa melengkapi persyaratan yang diperlukan. "Utamanya bagi media media yang kecil yang belum terdaftar ke Dewan Pers,"tegasnya.

GAYENG: Wagub Jatim Emil Dardak bincang bincang dengan pengurus JMSI pusat dan Jawa Timur.

JMSI sendiri punya 57 Anggota. Sebanyak 30 Anggota sudah terverifikasi dewan pers. Sisanya 27 masih berupaya. "Nah, yang belum belum ini akan kita bina, paling tidak badan hukum harus perusahaan pers,"Ujarnya.

Ketua JMSI Pusat Teguh Santoso mengatakan JMSI baru berdiri tahun 2020. Diantara organisasi jaringan media siber, JMSI yang paling muda dibanding SMSI dan AMSI yang lebih dulu berdiri tahun 2017.

Menurutnya, media di Indonesia sebelum diverifikasi Dewan Pers sebanyak 43 ribu. Tahun 2021 setelah didata dan verifikasi sebanyak 18 ribu termasuk media siber. "Jumlah itu tetap banyak," katanya.

Dari verifikasi itu, ditemukan banyak media yang sehat maupun yang tidak sehat. Baik secara usaha maupun redaksi. Misalnya bagaimana menghidupi karyawan dan wartawannya. "Di redaksi tahun 2012 Dewan Pers mulai melakukan uji kompetensi wartawan," lanjutnya.

Di Indonesia, kata Teguh, berbeda dengan Eropa. Di platform digital, Eropa tidak diimbangi pertumbuhan media. "Kalau di sini, di tengah era digital diimbangi dengan pertumbuhan perusahaan media baru, ini yang susah," katanya.

Untuk itu, concern JMSI ke depan, ikut memfilter media dari berita-berita hoaks. Kemudian mendorong semua media yang tergabung bisa terverifikasi dewan pers. "Kita setuju dengan Pak Wagub untuk kampanye klik berita, sebelum share,"ujarnya.

Teguh juga mengapresiasi keberadaan JMSI Jatim. JMSI Jatim menjadi kiblat JMSI pusat. Karena di Jatim media yang terverifikasi secara faktual sebanyak 30 media. "Ini paling banyak, dan bisa menjadi kiblat bagi yang lainnya,"Ujarnya.

Sementara, Wagub Jatim Emil Dardak mengingatkan soal perkembangan media massa dan media sosial. Media konvensional bersaing dengan media online, dan media online dengan media sosial. "Dulu, tidak mudah memublish berita, karena berita dipublish oleh perusahaan media,"katanya.

Tetapi saat ini, semua orang bisa membuat berita. "Terkadang berita link dishare dikasih caption sendiri dan tidak sama dengan isi berita," tegasnya.

Menurutnya berita semacam itu sering merugikan pihaknya. Untuk itu Keberimbangan tetap harus diutamakan. Kalau mau mengkritik, boleh. Tapi yang baik juga harus diberitakan. "Supaya tetap imbang," tegasnya.

Media online, kata Emil, mengandalkan speed. Makanya sering banyak revisi berita. Ditambah lagi peran kovergensi media online dan media sosial. Berita mudah disebar. Yang paling banyak kalau berita yang disebarkan hanya mencari viewer. "Saya mengajak JMSI untuk bersama sama kampanye klik dan baca dulu baru di share," ujarnya. (red/why)­­


Share to