Pensiun dari Pabrik, Menyambung Hidup dengan Berjualan Kerupuk

Linda Tiara Putri
Linda Tiara Putri

Tuesday, 21 Mar 2023 07:26 WIB

Pensiun dari Pabrik, Menyambung Hidup dengan Berjualan Kerupuk

SAMBUNG HIDUP: Haryanto berjualan kerupuk setiap hari demi menyambung hidup setelah pensiun dari pabrik.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Di usia senjanya, Haryanto, warga Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo masih harus bekerja keras. Pria 67 tahun itu setiap harinya berjualan kerupuk, keliling menggunakan sepeda pancal, demi menyambung hidup.

Haryanto merupakan pensiunan pabrik KTI Probolinggo. Ia pensiun saat berusia 55 tahun. Setelah itu, ia menyambung hidupnya dengan cara berjualan kerupuk.  

Haryanto saat ini hidup bersama istri dan anak bungsunya. Ia memiliki 5 orang anak. Empat di antaranya sudah menikah dan tinggal terpisah. Sedangkan anak bungsunya saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu SMK kesehatan.

KERUPUK: Aneka kerupuk yang dijajakan Haryanto setiap hari.

Dalam ceritanya, setelah pensiun dari KTI, Haryanto mendapatkan uang pensiun. "Dulu dapat uang pensiunan 1 kali sebesar Rp 50 juta, saya langsung simpan di bank dan sebagian gaji saya simpan buat bikin rumah kecil-kecilan," ujarnya.

Namun, perjuangannya mengais rezeki tidak selalu mulus. Haryanto mengaku pernah ditipu. Uang gaji yang ditabung pernah ditipu salah satu koperasi. "Dulu pernah saya nabung di salah satu koperasi. Ternyata saya ditipu sebesar Rp 10 juta," ungkapnya.

Kini, Haryanto mengandalkan jualan kerupuk untuk kehidupannya. Kerupuk buatan sang istri itu dibanderol dengan harga Rp 1000 per bungkus. Setiap harinya Haryanto mendapatkan penghasilan kotor Rp 200 ribu. Sedangkan penghasilan bersihnya Rp 50 ribu.

Selain kerupuk, Haryanto saban hari dengan bersepeda pancal, juga berjualan minuman jahe dan botok. Demi menyambung hidup, Haryanto tidak pernah mengenal yang namanya putus asa. (ltp/nka/sam/nfm/why)


Share to