Perayaan Natal Jemaat GKJW Tetap Khidmat dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

Amelia Subandi
Amelia Subandi

Friday, 25 Dec 2020 16:53 WIB

Perayaan Natal Jemaat GKJW Tetap Khidmat dengan Menerapkan Protokol Kesehatan

MOMEN SAKRAL: Perayaan Natal di GKJW yang ada di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo tetap khidmat meski dilaksanakan dengan keterbatasan akibat pandemi covid-19.

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Perayaan Hari Raya Natal yang dirayakan oleh umat Kristen, Jumat (25/12/2020) berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tak terkecuali di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Kota Probolinggo. Meski dilaksanakan dengan sederhana dan menerapkan protokol kesehatan, namun tetap khidmat.

Dari pantauan tadatodays.com, sejak pukul 07.00 WIB, jemaat GKJW sudah mulai berdatangan. Mereka yang datang satu persatu di cek suhu tubuhnya. Selain cek suhu tubuh jemaat yang datang untuk beribadah diwajibkan memakai masker dan mencuci tangan sebelum memasuki gereja.

Budi Krisyanto, selaku majelis GKJW Kota Probolinggo mengatakan, pihaknya mematuhi Surat Edaran (SE) Walikota sebagai upaya untuk menekan penyebaran virus Covid-19. “Kapasitas ruangan yang semula menampung 200 jemaat, kami batasi hanya 50 persen saja. Tempat duduk kami buat berjarak satu meter antar jemaat,” jelasnya.

Selain menerapkan ptokol kesehatan yang ketat, pihaknya juga melarang jemaat usia lanjut dan anak-anak untuk mengikuti ibadah di gereja. Pertimbangannya, usia lanjut dan anak-anak rentan terpapar. Agar tetap bisa mengikuti ibadah di rumah, pihak GKJW menyediakan fasilitas radio online.

Meski digelar dengan berbagai keterbatasan, namun hal itu tak menyurutkan semangat dan kekhidmatan para jemaat. Perayaan di gereja yang berada di jalan Ahmad Yani, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo itu tetap khidmat.

Sementara itu, pendeta Patria Yusak, S.SI yang memimpin ibadah Natal dalam pesannya menyampaikan, umat Kristen dimana pun berada, untuk tetap tabah menghadapi pandemi Covid-19.

Nilai-nilai spiritual dalam konteks saat ini tersebut, menjadi tema Natal 2020 yang diterbitkan Persekutuan Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Yaitu, “Mereka akan Menamakan-Nya Imanuel”.

PATUH PROKES: Setiap jemaat yang mengikuti ibadah wajib diukur suhu tubuhnya, memakai masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak agar pelaksanaan ibadah berjalan lancar.

Pendeta Patria Yusak mengungkapkan, dampak pandemi Covid-19 dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Mulai penularan virus yang juga mengancam nyawa, ambruknya perekonomian, kehilangan pekerjaan, menurunnya harga jual barang dan jasa, hingga pelaksanaan proses belajar mengajar yang terganggu.

Akan tetapi, ia mengimbau agar seluruh umat Kristen ingat akan janji dan penyertaan Tuhan, untuk mampu melewati situasi genting yang sedang terjadi.

“Natal selalu patut dirayakan. Peristiwa Natal memotivasi umat untuk berkiprah dan mendorong umat untuk berbuat sesuatu yang baik. Karena Allah sedang menyertai dan ada dalam diri umat-Nya. Maka, marilah kita merayakan Natal dengan penuh sukacita sekaligus prihatin, merayakan Natal dengan penuh semangat sekaligus harapan,” ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kerumunan, majelis gereja memberlakukan ibadah 2 kali dalam sehari. Di mana selain menyediakan radio online bagi jemaat yang ingin melakukan ibadah tatap muka, dibagi dalam 2 sesi yaitu pagi dan sore hari. Sementara untuk kegiatan perayaan Natal yang biasa dilakukan sehari setelahnya, akan dilakukan secara virtual. (mel/sp/adv)


Share to