PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Krisis air bersih di Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo yang terjadi sejak pipanya rusak terseret jangkar kapal pada 25 Desember 2022 lalu, berakhir. PDAM Kabupaten Probolinggo tuntas memperbaiki kerusakan pipa itu pada Senin (9/1/2023). Setelah perbaikan, air PDAM kembali lancar mengalir ke Desa Gili Ketapang.

Sejak Senin itu, warga Gili Ketapang sudah bisa menggunakan air PDAM. Qurrotul A’yun, salah satunya. Ia senang bisa kembali menggunakan air PDAM. Ia mengaku mengetahui air sudah bisa dipakai saat melihat kran air depan rumahnya tiba-tiba mengeluarkan air.

Menurutnya, Senin pukul 15.07 WIB pipa kran PDAM mengeluarkan air. “Alhamdulillah mbak, engkok langsong ngodiin jedeng,” katanya, Selasa (10/1/2023) dalam bahasa Madura melalui pesan singkat, yang berarti “Alhamdullillah mbak, saya langsung menghidupkan pipa kamar mandi.”

Wanita berusia 22 tahun itu, kemudian berteriak depan rumahnya bahwa air PDAM sudah hidup. “Senang semua warga sini, langsung dihidupin semua sanyonya,” ucapnya.

Namun, menurutnya, warga Gili Ketapang yang rumahnya di bagian tengah tidak bisa langsung menggunakan air. “Katanya yang bagian tengah belum hidup mbak, airnya belum sampai,” ujarnya.

LANCAR: Suplai air bersih dari PDAM Kabupaten Probolinggo sudah mengalir lancar kembali di Gili Ketapang.  

Hal senada dikatakan oleh Kepala Desa (Kades) Gili Ketapang Badrul Munir. Ia mengatakan sebagain warga Gili tidak langsung bisa mendapat air. “Cuma beberapa menit saja mbak,” katanya.

Dirinya mendapat giliran telat. Sekitar pukul 15.15 WIB, pipa di rumahnya baru bisa mengeluarkan air. Namun, ia tetap merasa senang. Sebab, bisa kembali menggunakan air bersih dari PDAM.

Ia juga akhirnya dapat menjawab keresahan warganya. Sehingga, mereka bisa melalui krisis air bersih ini. “Senang sekali, akhirnya tidak tergantung lagi,” ucapnya.

Sementara, Kabag Teknis PDAM Kabupaten Probolinggo Hari Supriyanto mengatakan, setelah perbaikan pipa, PDAM langsung menyalurkan air bersih ke Gili Ketapang. “Tidak ada uji coba, sehingga warga bisa langsung menggunakan,” katanya.

Untuk mengetahui hal yang tidak diinginkan pada pipa yang diperbaiki itu, PDAM memiliki manometer atau alat pengukur tekanan pipa. “Kalau meningkat, berarti ada yang bocor. Kalau menurun, berarti ada yang mampet,” ucapnya. (alv/why)