Perempuan Tunawicara Korban Perkosaan Kini dalam Penanganan Trauma

Alvi Warda
Alvi Warda

Thursday, 21 Jul 2022 15:36 WIB

Perempuan Tunawicara Korban Perkosaan Kini dalam Penanganan Trauma

Ilustrasi: Misbach Novianto/tadatodays.com

PROBOLINGGO, TADATODAYS.COM - Dinas Sosial Kota Probolinggo melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) turun tangan dalam kasus F, 30, seorang perempuan keterbelakangan mental dan tunawicara, yang jadi korban perkosaan pada Jumat (8/7/2022) lalu. P2TP2A melakukan pendampingan, khususnya penanganan trauma psikis terhadap F.

Saiful Anwar, selaku pendamping di P2TP2A mengatakan, saat ini F sedang dalam penanganan trauma psikis. Menurutnya, psikolog yang mendampingi korban bersifat privasi. Namun menurut Anwar, psikolog mengalami kesulitan dalam melakukan pendampingan, karena korban memiliki keterbelakangan mental dan tunawicara.

Kesulitan lainnya, kata Saiful Anwar, korban tidak menggunakan bahasa isyarat, sehingga psikolog hanya bisa membaca bahasa tubuhnya. Namun, yang jelas, F mengalami trauma atas kejadian yang menimpanya, walau levelnya berbeda dari korban yang tidak memiliki keterbelakangan mental. Oleh sebab itu, F membutuhkan pendampingan khusus.

Menurut Saiful Anwar, pendampingan itu dilakukan setiap kali Polres Probolinggo Kota meminta keterangan atau bukti pada F. Saat ini, Polresta memang dalam proses penyelidikan kasus yang menimpa F. Setiap kali pemeriksaan, F pasti didampingi oleh psikolog. 

Seperti diberitakan sebelumnya, F yang warga Kecamatan Mayangan, diperkosa seorang pria bejat. Pelakunya diduga adalah pendatang yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK) di Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Tindak perkosaan itu terjadi pada Jumat (8/7/2022) lalu. F diperkosa setelah diiming-imingi diberi uang Rp 5 ripu. Sayangnya, sampai saat ini Polres Probolinggo Kota masih belum berhasil mengungkap pelaku perkosaan ini. (alv/why)


Share to