Perikanan Tangkap Kota Pasuruan Semester Pertama 2025 Capai 7.045 Ton, Cuaca Buruk Bikin Produksi Turun

Amal Taufik
Thursday, 16 Oct 2025 16:40 WIB

IKAN: Tangkapan nelayan di Pelabuhan Pasuruan.
PASURUAN, TADATODAYS.COM - Produksi perikanan tangkap di Kota Pasuruan mencatatkan angka 7.480 ton di semester 2025. Selama Mei-Juli, jumlah produksi menurun, terdampak cuaca buruk.
Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan Mualif Arief mengungkapkan, para nelayan di Kota Pasuruan hampir tidak pernah berjeda untuk melaut. Tiap hari mereka terus memenuhi permintaan pasar akan ikan laut.
Namun dalam beberapa waktu, mereka juga harus berhadapan dengan cuaca yang kadang tidak bersahabat. Ketika cuaca tidak mendukung, dampaknya, jumlah tangkapan ikan turun. "Faktor yang memengaruhi memang cuaca buruk," kata Mualif, Kamis (16/10/2025).
Mualif membeberkan data tangkapan ikan sejak Januari hingga April terus naik. Dari 730,30 ton, 843,50 ton, 1.444,80 ton, dan pada bulan April tangkapan ikan mencapai 1.690,40 ton dengan nilai Rp10.065.970.000.

Namun masuk bulan Mei produksi perikanan tangkap mulai menurun. Bulan Mei sebanyak 1.023,80 ton, bulan Juni turun menjadi 903,90 ton, dan bulan Juli turun lagi menjadi 843,30 ton. "Target kami di tahun ini 10.938,394 ton," ujarnya.
Dari sisi komoditas, nelayan Kota Pasuruan masih mengandalkan ikan tembang, sebab memang jenis ikan ini yang paling banyak hidup di perairan Pasuruan. Selain itu, oleh masyarakat ikan ini diolah menjadi ikan asin.
Data dinas perikanan, per bulan Juli 2025, produksi ikan tembang mencapai 512,70 ton. Kemudian ikan terbanyak kedua adalah jenis ikan gulamah dengan total produksi 120,50 ton. Dan ikan terbanyak ketiga adalah jenis ikan kembung dengan total produksi 72,80 ton.
Mualif menambahkan, produksi perikanan tangkap di Kota Pasuruan terus menunjukkan tren kenaikan, terutama dalam lima tahun terakhir. "Tahun 2020 produksi ikan di angka 7.692 ton setahun. Jadi kami rasa di akhir tahun, jika tak ada kendala yang berarti dan kondisi cuaca bersahabat, target produksi tercapai," kata Mualif. (pik/why)


Share to
 (lp).jpg)